Kondisi Lalin di Mampang Prapatan Usai Beton Separator Dibongkar

Kondisi Lalin di Mampang Prapatan Usai Beton Separator Dibongkar

Yuni Ayu Amida - detikNews
Minggu, 20 Mei 2018 09:00 WIB
Separator beton diangkut dari jalur Jl Kemang Utara 9-Jl Duren Tiga Raya (Foto: Yuni Ayu/detikcom).
Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah mengembalikan lalu lintas (lalin) di ruas Mampang Prapatan seperti sedia kala. Sebelumnya, 3 persimpangan di ruas jalan itu ditutup untuk uji coba lalin.

Pantauan detikcom di lokasi, Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018), pukul 08.25 WIB, separator beton yang semula menjadi pembatas di antara Jalan Kemang Utara 9 dengan Jalan Duren Tiga Raya kini tidak lagi terlihat. Lalu lintas tampak lancar dan belum ada kepadatan berarti dari jumlah kendaraan yang melintas.

Tidak ada petugas yang tampak berjaga di lokasi. Menurut keterangan warga setempat, separator telah diangkut Dishub sejak Sabtu (19/5) kemarin sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diangkutnya kemarin sore, jam setengah 5. Tapi sebelumnya warga juga ngangkut dikit-dikit, untuk lewatnya mobil lah. Selanjutnya, baru sama Dishub-nya langsung, warga nggak ikutan," ucap Lina, warga pendatang yang telah lama berdomisili di Jakarta.

Dia mengaku lebih setuju dengan pola lalu lintas semula. Pasalnya, penutupan 3 persimpangan justru menyusahkan warga karena harus memutar jauh untuk mencapai akses ke beberapa lokasi.

"Saya lebih setuju ini diangkut, karena memang akses ini aktif ya, menuju ke Kalibata, Pasar Minggu bisa, bahkan Cililitan. Jadi kalau nggak diangkut, resahlah masyarakat. Ini perjalanannya juga panjang, bahkan bisa ke Tanjung Priok," tutur Lina.

Pada Jumat (18/5) lalu, Dishub menutup 3 simpang yang berada di Mampang Prapatan dengan menempatkan separator beton untuk uji coba lalu lintas selama sepekan. Persimpangan yang ditutup yaitu antara Jalan Kemang Utara 9-Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Mampang Prapatan 7-Jalan Mampang Prapatan 8, serta Jalan Duren Bangka-Jalan Duren Tiga Selatan.

Hanya saja, baru sehari diterapkan, rekayasa lalin justru mendapat reaksi negatif warga. Reaksi ini berpangkal dari peristiwa kebakaran Sabtu (19/5) pagi kemarin. Adanya kebakaran di sebuah rumah makan padang di Duren Tiga, Jakarta Selatan merenggut nyawa seorang bocah bernama Wahyu (10).

Warga kemudian menuding petugas Damkar terlambat tiba di lokasi lantaran harus memutar jalan karena penutupan 3 simpang di Mampang Prapatan tersebut. Separator beton yang memisahkan Jalan Kemang Utara 9-Jalan Duren Tiga Raya lalu sempat dibongkar warga.

Hal ini kemudian menjadi bahan evaluasi Pemprov DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menilai peristiwa ini terjadi karena sosialisasi yang kurang. Sandiaga kemudian menyatakan uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan dihentikan untuk sementara waktu.

"Ini langsung tadi saya perintahkan Dishub dan kepolisian untuk bersama sama dengan warga mengembalikan. Jadi tidak menunggu hari Senin, langsung dibuka jalur tersebut dan difungsikan seperti sedia kala," kata Sandiaga di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjen Soeprato, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5).



Berikut video saat beton perekayasa lalu lintas di Simpang Duren Tiga dibongkar:
(nif/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads