"Dari empat Pondok Pesantren di desa kami, terdapat 17 ribu lebih santrinya. Jumlah itu baik santri lokal dan manca negara juga banyak ribuan," jelas Sekretaris desa Temboro Muhamad Safi' kepada detikcom, Sabtu (19/5).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Santri dari 16 negara itu berjumlah lebih dari seribu, baik usia anak hingga dewasa. Mereka belajar di Ponpes Al Fatah yang memang pali besar ada 5 lokasi. Sedangkan Ponpes lainnya, Ponpes Al Qodir, Ponpes Roudhotut Tholibin dan Ponpes Darul Muttaqin hanya santri lokal dari desa Temboro saja masing-masing hanya belasan santri," ucapnya.
Baca juga: Ada 'Kampung Madinah' di Magetan |
Safi' mengatakan, sebutan kampung Madinah sudah disematkan pada Desa Temboro sejak 1980an. Sejak saat itu, jumlah santri terus bertambah. Desa ini pun ramai, sehingga aktivitas selalu tidak pernah berhenti.
![]() |
"Suasana tidak pernah sepi di sini, 24 jam aktivitas warga dan santri lalu lalang. Baik sekolah, berangkat mengaji, aktivitas di pasar, warung selalu hidup," tutur Safi'.
Jika Anda penasaran, terbuka pengajian umum di Ponpes Al Fatah desa Temboro. Pengajian digelar rutin setiap hari selama bulan Ramadan usai salat Tarawih. Tak tanggung-tanggung, peserta pengajiannya terdiri dari masyarakat biasa sampai kalangan pejabat. (rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini