Sebab sebagian besar bawang merah yang dijual di Jakarta dipasok dari Brebes. Setiap kali memasuki bulan puasa dan lebaran selalu terjadi kenaikan harga. Kebutuhan bawang merah di DKI Jakarta mencapai 120 ton dan 90 persennya dipasok dari Brebes. Sedangkan sisanya dari Jawa Timur dan daerah daerah lain.
Ia mengajak Dirut PD Pasar Jaya, Becky Mardhani, dan sejumlah pejabat lain. Rombongan ditemui Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Juwari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas pasokan bawang terjamin. Tapi emang tidak boleh ada keterlambatan, karena harga akan melonjak. Ini yang harus diantisipasi," ujar Sandiaga kepada wartawan.
Diterangkan pula, di Jakarta Pemprov DKI siap dengan sistem pergudangan yang cukup untuk menyimpan atau menampung bawang jika terjadi kelebihan pasokan dan melepas kalau stok berkurang. Saat ini Pemprov DKI memiliki food station dengan daya tampung penyimpanan 60 ton bawang merah. Ke depan, Sandi berjanji akan mengembangkan food station di empat wilayah lain di DKI Jakarta.
"Ini sinergi antar PD Pasar Jaya food station untuk memastikan harga tidak bergejolak. Itu yang menjadi hal yang sangat utama, jangan sampai harga (bawang merah) tidak terkendali di Jakarta," tegas dia.
Memasuki hari ketiga Ramadan, harga bawang merah di pasaran di Jakarta mencapai Rp 27.000/kilogram. Harga ini naik Rp 2.000 dari harga sebelumnya. Untuk menstabilkan harga bawang merah di Ibukota, Pemprov DKI akan membeli bawang merah langsung dari para petani di Brebes melalui PD Pasar Jaya.
Sandiaga berjanji, Pemprov DKI akan memberikan permodalan ke PD Pasar Jaya untuk membeli bawang merah dari Brebes. Ia berharap saat menjelang lebaran hingga usai lebaran, harga bawang merah bisa stabil.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini