Zakir Ghalib namanya. Dia adalah seniman kaligrafi tradisional pada jaman mughal. Banyak orang membuat kaligrafi, tapi di Old Delhi, saat ini hanya ada dia seorang.
Keberadaan teknologi membuat orang enggan mengeluarkan uang untuk membeli kaligrafi. Hal ini juga turut menggerus jumlah orang yang mau belajar membuat kaligrafi. Itulah alasan kenapa kaligrafi itu mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sudah lebih dari 25 tahun Ghalib membuat kaligrafi. Awalnya, Ghalib membuat kaligrafi hanya sekadar hobi. Namun sekarang, seni kaligrafi menjadi sandaran hidup baginya, sekaligus sebagai media syiar Islam di tengah masyarakat India. Meski pamor kaligrafi manual sudah tidak populer, bagi Ghalib kaligrafi adalah hidupnya.
Tonton Juga Jazirah Islam di Jepang: [Gambas:Video 20detik]
Bermodalkan kalam selembar kertas dan tinta, Ghalib mampu menghasilkan karya yang indah. Sungguh tidak mudah menggoreskan pensil bambu membentuk tulisan. Namun Ghalib, dengan luwesnya menyelesaikan lafaz Allah setiap harinya.
Untuk pemula, tinta yang harus digunakan adalah tinta hitam. Karena tinta hitam merupakan dasar dari warna. Jika sudah menguasai tinta hitam, barulah bisa menggunakan tinta warna lain. Jika sudah menguasai semua warna dasar, barulah seniman bisa menggunakan warna level tinggi seperti emas atau perak.
![]() |
Keterampilan ini didapat Ghalib dari ayahnya. Terlahir dari keluarga muslim, membuat Ghalib sangat dekat dengan seni Islam ini. Kaligrafi adalah seni yang sangat dihormati di antara berbagai seni Islam. Salah satu fungsi utama dari seni ini adalah untuk melestarikan Alquran.
Ghalib juga memiliki toko di kawasan pasar Masjid Jama Old Delhi. Di kawasan ini banyak toko yang menjual kaligrafi. Tapi, hanya Ghalib seniman kaligrafi yang masih menggunakan cara manual.
![]() |
Meski hanya menumpang ruang kepada penjual buku Islam, Ghalib senantiasa setia menanti pembeli. Pasar ini adalah pusat perniagaan umat muslim, dan tidak hanya menjual kaligrafi, tetapi juga segala sesuatu yang bisa membantu umat muslim dalam beribadah.
Di pasar Old Delhi inilah, tempat berkumpulnya para muslim di Delhi. Dari sini, meski tak banyak, Ghalib bisa mengumpulkan pundi pundi rezeki bagi dirinya dan keluarga. Semoga keberkahan terus berjalan beriringan bersama dengan niat baiknya.
Saksikan cerita lengkap perjalanan ke India, dalam tayangan Jazirah Islam, Jumat 18 Mei 2018 pukul 15:00 WIB di TRANS 7. (rns/rns)