"Itu Komunitas Sion Kids Center of Papua, yang mereka melakukan kegiatan itu tidak ada izin dari kita ya, dan sudah dilarang juga, tetapi memaksa untuk tetap konvoi. Sudah dilarang oleh Kapolresta Jayapura, tapi tetap membandel," kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli saat dihubungi detikcom, Jumat (18/5/2018).
Boy mengatakan, berdasarkan pengakuan warga, konvoi tersebut merupakan tradisi peringatan budaya bangsa Israel. Itu menjadi tradisi karena ada kedekatan di antara tokoh-tokoh agama di masa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menambahkan kondisi di Papua aman dan kondusif. Tidak ada gesekan antarwarga akibat konvoi dengan bendera Israel itu.
"Nggak ada, baik-baik saja di sini. Situasi di Papua baik-baik saja, aman-aman saja. Tapi alasan mereka yang disampaikan di lapangan itu kaitan budaya bangsa ya, peringatan budaya bangsa. Jadi tidak ada kaitan dengan masalah politik," tuturnya.
Meski begitu, polisi tetap akan memanggil penanggung jawab konvoi itu. Sebab, konvoi itu tidak mendapat izin dari polisi.
"Kita juga akan minta keterangan dari penanggung jawabnya kenapa bawa bendera itu. Kita akan minta keteranganlah. Karena tidak ada izin dari kita," ujarnya.
Sebelumnya, beredar video konvoi massa yang mengibar-ngibarkan bendera Israel di Jayapura. Video berdurasi 1 menit 1 detik tersebut tersebar di media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Ada sejumlah kendaraan yang melintas. Sebagian besar orang di dalam kendaraan itu mengibarkan bendera Israel.
Berikut video aksi konvoi bendera Israel di Jayapura: (idh/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini