Informasi yang dihimpun detikcom, Kamis (17/5/2018), Hari, yang tinggal di Perumahan Bukit Singosari Raya, Candirenggo, Singosari, Kabupaten Malang, diduga kuat merupakan anggota jaringan Budi Satrijo.
Budim yang juga merupakan peracik bom, tertembak oleh Densus 88 di Perumahan Puri Maharani Blok A-3 Nomor 41, Desa Masangan Wetan, Sukodono, Sidoarjo, pada Senin (14/5). Sedangkan Hari ditembak mati di depan rumah tidak berpenghuni di Jalan Avia, Kompleks Perumahan AURI, Kel. Lemahputro, Sidoarjo, Rabu (16/5) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan keduanya cukup dekat. Budi merupakan kakak ipar Hari, yang kesehariannya berjualan buku dan lembar kerja sekolah. Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung membenarkan soal penangkapan Hari di Sidoarjo oleh Densus 88.
"Dia warga Candirenggo, ditangkap di Sidoarjo," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikcom.
Penggeledahan oleh Densus 88 dilakukan di kediaman Hari seusai buka puasa bersama Baintelkam Mabes Polri dan jajaran Polres Malang. Sebanyak 20 personel diterjunkan.
Sejumlah barang bukti diamankan dari kediaman Hari, di antaranya satu unit CPU, dua buah buku harian, buku data alumni SMPN 6 Surabaya angkatan 1982, satu lembar surat pemberitahuan nomor induk kependudukan atas nama Hari Sudarwanto, satu lembar surat tanda tamat belajar SD, akta kelahiran, tanda tamat SMP, dua dus HP merek Asus, dan satu CD foto.
Selama penggeledahan hingga selesai, tak ada satu pun petugas yang memberikan keterangan kepada jurnalis. Penangkapan Hari menggemparkan warga karena warga tak percaya Hari bisa terlibat jaringan teroris.
(rvk/bdh)