Kenangan itu di-posting di akun Instagram @ustadzabdulsomad. Akun yang memiliki 2,6 juta followers ini menyatakan diri sebagai akun resmi Abdul Somad.
Berikut ini kenangan Abdul Somad yang dikutip detikcom, Kamis (17/5/2018):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi ini seorang Polisi memberitahu saya bahwa Pak Auzar sudah meninggal dunia. Semoga Allah membalas segala kebaikannya.
![]() |
Auzar mencoba menghadang mobil yang dikendarai para terduga teroris di depan pintu masuk gedung Polda Riau. Dia menghadang karena terlihat di dalam mobil ada dua pria dengan samurai.
Keberaniannya menghadang mobil itu akhirnya merenggut nyawanya. Setelah ditabrak, Auzar sempat dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau. Tak lama setelah mendapat penanganan medis, ia mengembuskan napas terakhir.
Kepergian Auzar menimbulkan kesedihan bagi keluarga dan rekan-rekannya. Isak tangis keluarga korban pun mewarnai saat jenazah sampai ke rumah duka di Jalan Bambu Kuning, Gang Bambu Kuning 1, Tenayaran Raya.
Dari cerita Pejabat Humas Polda Riau, Ade, Auzar dikenal sebagai guru mengaji di lingkungannya. Auzar juga disebut kerap terlihat melaksanakan salat duha di masjid Polda Riau hingga sering dipercaya membacakan doa ketika ada acara di Polda Riau.
"Iya. Di lingkungan rumahnya dia dikenal sebagai guru mengaji," kata Ade kepada detikcom, Rabu (16/5/2018).
Selain itu, Auzar, yang merupakan Pamin 2 SI SIM Subditregident Ditlantas Polda Riau, dikenal sebagai muazin. Hal itu disampaikan oleh aktivis Persaudaraan 212, Kapitra Ampera.
Tonton video tentang pemakaman sang polisi sekaligus guru mengaji:
(tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini