"Mari kita tidak menyia-nyiakan bulan suci Ramadan ini. Lakukan jihad, yang paling kuat adalah melawan diri sendiri. Bukan jihad yang aneh-aneh. Jihad itu untuk menghidupkan orang, bukan yang mematikan orang. Kalau mematikan orang, artinya jauh dari jihad yang sebenarnya," katanya saat memberi ceramah sebelum salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Seusai tarawih, Nasaruddin kembali mengingatkan jihad untuk menumbuhkan optimisme di masyarakat. Ia pun menyatakan jihad bukan untuk menciptakan ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi itulah yang tadi disampaikan oleh beliau, bahwa esensi jihad itu bahwa kita bersungguh-sungguh. Jihad itu secara konsisten dengan kesabaran dan ketegaran melakukan perjuangan dengan cara bersungguh sungguh untuk apa? Untuk tujuan hadirnya agama itu sendiri yaitu memuliakan manusia," terangnya seusai salat tarawih.
Pada hari pertama tarawih di Istiqlal, Lukman mendampingi Presiden Jokowi, yang juga ikut salat di sana. Jokowi ikut salat tarawih di Istiqlal gelombang pertama.
Seusai salat, Jokowi langsung meninggalkan lokasi. Tak ada sepatah kata yang disampaikan Jokowi. Saat disapa awak media, Jokowi hanya melambaikan tangan.
Masjid Istiqlal memang diketahui melaksanakan salat tarawih dua gelombang. Gelombang pertama salat tarawih adalah 8 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat witir. Kemudian gelombang kedua 20 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. (idn/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini