"Iya jelas, dia mati syahid. Saya bersaksi di depan Allah dia orang saleh, tak pernah sakiti orang, tak pernah minta sama orang, ramah sama orang, salat tepat waktu, saya siap bersumpah kalau dia orang saleh," tutur Kapitra saat berbincang dengan detikcom, Rabu (16/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pangkat beliau kopral dulu itu," ujar Kapitra.
![]() |
Dulu dalam kepangkatan Polri memang ada jenjang kopral; Kopral Dua, Kopral Satu, dan Kopral Kepala. Kini tanda kepangkatan setingkat Tamtama itu tidak ada.
"Dia selalu jadi muazin. Kemarin saya jadi imam di masjid di belakang Mapolda Riau, beliau jadi muazin," kata Kapitra yang juga pengacara Habib Rizieq ini.
Kapitra memang berasal dari Riau. Dia selalu bertemu dengan almarhum Auzar setiap pulang kampung.
"Dia suaranya biasa saja, tapi beliau selalu berada di masjid jauh sebelum azan datang. Mau pakai pakaian dinas, di luar pakai dinas dia pakai gamis atau koko, beliau orangnya naif selalu tersenyum," tutur Kapitra.
Komunikasi terakhir Kapitra dengan Ipda Auzar adalah kemarin siang. Ipda Auzar mengajaknya salat berjamaah di masjid.
"Kemarin saya berangkat siang, dia telepon 'Bang, saya sudah di masjid, Abang di mana?', saya bilang, 'oh saya sudah di pesawat mau berangkat ke Jakarta, saya balik dulu ke Jakarta'. Biasanya zuhur-ashar saya imam, dia muazin," ungkap Kapitra.
Saksikan video "Sederet Korban Tragedi Penyerangan Polda Riau" berikut ini:
(bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini