"Ini adalah gambar barang bukti yang disita di rumah Dita (Dita Oepriarto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Surabaya)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/5/2018).
Dari gambar yang ditunjukan Setyo, terlihat cangkir-cangkir beling dalam sebuah plastik kuning, kemasan korek api kayu, sebuah kemasan bertuliskan 'KM03 Merah' dan satu kardus berisi belasan tabung merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KN03 itu zat kimia ya, sementara ada yang komponen untuk penutup bom," jelas Setyo.
Setelah itu Setyo menunjukan barang-barang bukti peledak yang disita dari rumah Anton (teroris yang tinggal di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo). Dari gambar, terlihat ada baterai, lilitan kabel dan lima buah bom pipa.
"Ini yang meledak sendiri," ucap jenderal bintang dua itu.
Selanjutnya, Setyo menayangkan gambar bahan peledak yang ditemukan aparat di kediaman Budi Satrio di Sidoarjo. Pria yang berperan sebagai penampung dana kelompok JAD Surabaya ini menyimpang zat-zat kimia berbentuk cairan biru, hijau dan kuning serta bubuk yang belum dirakit menjadi peledak.
Lalu Setyo menunjukkan benda-benda berbahaya yang diambil dari sebuah rumah kontrakan, yang ditempati Abu Haidar alias Widodo di Jedong, Sidoarjo. Nampak dua kontainer berisi masing-masing 6 tabung cokelat.
"Ini juga bom. Dirakit dengan semacam cangkir. Jadi dia kalau meledak, pecahannya akan seperti gotri," terang Setyo.
![]() |
Terakhir, Setyo menunjukan gambar dua bom berbentuk menyerupai pipa dengan sambungan lilitan kabel dan ditempet detonator berwarna hitam. Barang bukti tersebut disita dari terduga teroris berinisial TM di Wonokromo, Surabaya.
"Sudah jadi dan sudah siap ledak," tuturr Setyo.
Setyo menyebut peledak, yang diamankan dari lima lokasi kediaman teroris, hampir semua berbahan baku sama. "Hampir semua sama," tutup dia.
(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini