"Ini kan orang ke Syria (Suriah) ada yang diketahui ada yang tidak diketahui. Karena dia paling banyak lewat Turki atau dia masuk ke Syria atau ke mana saja. Iya pasti, deradikalisasi juga ada yang berhasil ada juga yang tidak," ujar JK di kantornya di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2018).
Menurut JK, mereka yang sudah dideportasi karena hendak bergabung ISIS, banyak melakukan perkumpulan. Keyakinan mereka saat berkumpul pun semakin kuat.
Baca juga: The Mother of Satan, Bom Teror di Jawa Timur |
"Al-Baghdadi itu pimpinan ISIS, itu juga dia dapat ilmu dan keyakinannya di penjara. Nah kalau disebar-sebar dia menjadi virus," kata JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu pelajaran juga dalam pengaturan di penjara, seperti (rusuh di Mako Brimob) itu alasan formalnya kan makanan ya," ucapnya.
JK menilai semua paham radikal berasal dari negara gagal. Dia pun sempat menyinggung paham radikal yang dulunya datang dari Al-Qaeda di Afghanistan
"Semua radikalisme itu datang dari negara gagal. Dulu Al-Qaeda datang dari Afghanistan setelah perang, ini ISIS dimulai dari negara yang datang dari Syria dan Iraq, akhirnya pulang semua juga begitu. Pulang membawa virus, membawa ilmunya membawa kemauannya yang ditentukan seperti itu," ungkapnya. (nvl/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini