"Dalam tahap awal, mungkin berlangsung satu atau dua tahun, saya akan menjadi PM," kata Mahathir dalam konferensi Wall Street Journal di Tokyo via video link dari Malaysia seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (15/5/2018).
"Saya akan memainkan peran di belakang layar bahkan ketika saya mengundurkan diri," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahathir pun mengatakan, Anwar Ibrahim akan bebas dari penjara pada Rabu (16/5) besok. Diimbuhkan pemimpin berumur 92 tahun itu, setelah Anwar bebas, dia harus berupaya mendapatkan sebuah kursi di parlemen dan kemudian mungkin akan mendapatkan posisi di kabinet. Mahathir menambahkan, Anwar akan memainkan peran yang sama dengan para pemimpin tiga partai lainnya di koalisi mereka.
"Saya mengharapkan dia memainkan peran yang sama dengan para pemimpin tiga partai lainnya. Tak akan ada kekuasaan khusus yang diberikan kecuali yang diberikan kepada para menteri atau wakil menteri atau wakil perdana menteri," tuturnya.
Koalisi empat partai yang dipimpin Mahathir secara mengejutkan memenangi pemilihan umum Malaysia pekan lalu. Mahathir telah berjanji untuk menyerahkan posisi PM kepada Anwar Ibrahim yang kini dipenjara. Janji itu disampaikan Mahathir saat diwawancarai surat kabar Jepang, The Mainichi, pada Februari lalu. Dalam wawancara itu, Mahathir mengakui dirinya sangat menyadari usianya yang sudah mendekati 100 tahun.
"Saya tidak bisa bertahan sangat lama. Paling tidak, saya bisa bertahan selama dua tahun," ucap Mahathir dalam wawancara dengan The Mainichi, seperti dikutip pada Selasa (8/5/2018).
Belakangan terungkap bahwa hal itu merupakan salah satu bagian dari kesepakatan Mahathir untuk memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan. Bunyi kesepakatan itu adalah setelah dua tahun memimpin negara, Mahathir akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar. Masa jabatan seorang PM Malaysia adalah lima tahun. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini