"Pernyataan Fadli Zon yang menggunakan persoalan terorisme untuk mengkritik pemerintah Jokowi sangat menyesatkan dan tidak memiliki nurani," ujar Kusnadi kepada wartawan, Senin (14/5/2018).
"Sebagai pimpinan DPR RI seharusnya berempati dengan korban dan membantu pemerintah, bukannya menggunakan kejadian pengeboman untuk kepentingan politik," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kusnadi, mungkin Fadli Zon menganggap remeh persoalan terorisme sehingga mengeluarkan pernyataan demikian. Fadli, disebut Kusnadi, ngawur dan tak bisa menempatkan komentarnya dengan baik.
"Bagi Fadli Zon, mungkin penculikan dan korban terorisme sudah dianggap hal biasa, dan analisis politiknya ngawur, hanya menyalahkan pemerintah dan menyederhanakan persoalan sebagai akibat kemiskinan," ucap dia.
Kontroversi ini bermula dari tweet berseri Fadli soal teror bom di Surabaya lewat akun Twitter pribadinya, @fadlizon, pada Minggu (13/5) pagi. Dari tujuh tweet yang ia unggah, salah satu yang paling ramai ialah ketika Fadli mengaitkan aksi terorisme dengan kelemahan kepemimpinan.
"Terorisme biasanya berkembang di negara yg lemah pemimpinnya, mudah diintervensi, byk kemiskinan n ketimpangan dan ketidakadilan yg nyata," cuit Fadli.
Banyak netizen yang memprotes tweet Fadli itu. Tercatat, setidaknya ada 7.700 cuitan yang membalas tweet tersebut.
Simak cuitan Fadli Zon soal teror di Surabaya yang bikin geram lewat video ini:
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini