PDIP Jatim: Pernyataan Fadli Zon soal Bom Gereja Surabaya Sesat

PDIP Jatim: Pernyataan Fadli Zon soal Bom Gereja Surabaya Sesat

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 14 Mei 2018 15:02 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Surabaya - Ketua DPD PDIP dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, menyesalkan pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon soal bom gereja di Surabaya. Kusnadi menyebut pernyataan Fadli sesat.

"Pernyataan Fadli Zon yang menggunakan persoalan terorisme untuk mengkritik pemerintah Jokowi sangat menyesatkan dan tidak memiliki nurani," ujar Kusnadi kepada wartawan, Senin (14/5/2018).

"Sebagai pimpinan DPR RI seharusnya berempati dengan korban dan membantu pemerintah, bukannya menggunakan kejadian pengeboman untuk kepentingan politik," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Kusnadi, mungkin Fadli Zon menganggap remeh persoalan terorisme sehingga mengeluarkan pernyataan demikian. Fadli, disebut Kusnadi, ngawur dan tak bisa menempatkan komentarnya dengan baik.

"Bagi Fadli Zon, mungkin penculikan dan korban terorisme sudah dianggap hal biasa, dan analisis politiknya ngawur, hanya menyalahkan pemerintah dan menyederhanakan persoalan sebagai akibat kemiskinan," ucap dia.


Kontroversi ini bermula dari tweet berseri Fadli soal teror bom di Surabaya lewat akun Twitter pribadinya, @fadlizon, pada Minggu (13/5) pagi. Dari tujuh tweet yang ia unggah, salah satu yang paling ramai ialah ketika Fadli mengaitkan aksi terorisme dengan kelemahan kepemimpinan.

"Terorisme biasanya berkembang di negara yg lemah pemimpinnya, mudah diintervensi, byk kemiskinan n ketimpangan dan ketidakadilan yg nyata," cuit Fadli.

Banyak netizen yang memprotes tweet Fadli itu. Tercatat, setidaknya ada 7.700 cuitan yang membalas tweet tersebut.



Simak cuitan Fadli Zon soal teror di Surabaya yang bikin geram lewat video ini:
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads