Ledakan bom di pos penjagaan Mapolrestabes Surabaya terdengar sangat kencang dari jarak sekitar 500 meter dari lokasi. Seperti yang dikatakan Heru (35), karyawan di kantor jasa pelayaran, Jalan Cendrawasih, belakang Mapolrestabes.
"Ledakannya hanya sekali, getarannya kencang banget, saya sampai lompat saking kagetnya," kata Heru kepada detikcom sebelum meninggalkan kantornya, Senin (14/5/2018).
Saat ledakan itu terjadi, Heru mengaku sedang menyantap sarapan di warung makan simpang tiga Jalan Branjangan. Dia sempat mengira suara ledakan itu berasal dari letusan ban truk atau sedang ada latihan di Mapolrestabes Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia baru mendapat kepastian ledakan tersebut adalah bom, setelah pegawai Mapolrestabes Surabaya memberikan informasi kepada warga. "Jarak lima menit setelah ledakan baru ada info kalau itu bom dari pegawai sipil Polrestabes," ungkapnya.
Hal senada dikatakan Halimah (45), pemilik warung makan di simpang tiga, Jalan Branjangan. Bahkan dia sampai menangis.
"Saya menangis karena khawatir dengan kondisi saudara saya yang kerja di kantin Polrestabes," terangnya.
Ledakan di Mapolrestabes Surabaya membuat Halimah dan warga lainnya ketakutan. Mereka memilih meninggalkan rumah dan kantor masing-masing untuk menyelamatkan diri. Terlebih setelah adanya imbauan dari polisi.
"Biasanya jam segini belum tutup, saya takut sama kondisi saat ini," cetus Halimah sembari mengemasi barang-barang dari warung makan miliknya.
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini