Perempuan Terlibat Pengeboman Surabaya, Ini Kata Eks Pentolan JI

Perempuan Terlibat Pengeboman Surabaya, Ini Kata Eks Pentolan JI

Eko Sudjarwo - detikNews
Minggu, 13 Mei 2018 18:26 WIB
Bom di Gereja GPPS Surabaya (deni/detikcom)
Lamongan - Insiden bom yang meledak di tiga gereja di Surabaya menjadi perhatian banyak kalangan. Lalu bagaimana menurut mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI), Ali Fauzi yang juga adik kandung sang Trio Bomber Bali?

Kepada wartawan, Ali Fauzi mengatakan, insiden bom meledak di tiga gereja di Surabaya itu adalah bagian dari balas dendam terkait dengan peristiwa di Mako Brimob. "Ledakan di Surabaya tadi pagi tidak bisa dilepaskan dari ledakan-ledakan sebelumnya, ledakan di kampung Melayu, di Sarinah dan di beberapa tempat lainnya di Indonesia," kata Ali Fauzi kepada detikcom, Minggu (13/5/2018).

Ali Fauzi juga meyakini, pelaku pengeboman masih dari jaringan lama dan bisa saja ini adalah aksi balas dendam terhadap peristiwa di Mako Brimob beberapa waktu yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah mau terjadi (perempuan yang mau meledakkan diri) tapi keburu ditangkap, peristiwa Surabaya adalah bagian dari kelompok lama ini dan mereka ini terinspirasi dari perempuan di Timur Tengah, Afganistan, Palestina," terang Ali Fauzi yang kini mengetuai Yayasan Lingkar Perdamaian ini.

Untuk itu, Ali Fauzi menghimbau agar seluruh masyarakat Indonesia lebih waspada dan tidak cuek terhadap perdamaian. Ali Fauzi juga meminta agar masyarakat ikut andil dalam menciptakan situasi yang tertib dan damai di Indonesia.

"Untuk aparat kepolisian, terus bekerja dan terus waspada, karena aksi-aksi ini tidak akan berhenti sampai di sini, oleh karenanya, pihak kepolisian jangan kalah dengan mereka dan terus punya motivasi untuk melawan mereka," tuturnya.

Dalam kejadian ini, menurut Ali Fauzi, polisi tidak berarti kecolongan. Karena pada dasarnya polisi tahu akan ada balasan, hanya tidak diketahui pasti kapan dan dimana akan terjadi. Di negara manapun, tegas Ali Fauzi, kejadian seperti ini bisa terjadi jika kelompok teroris mendapat tekanan, maka yang dibawah akan bergerak.

"Mungkin polisi tahu, tapi di mana dan kapan itu yang tidak diketahui," katanya.

[Gambas:Video 20detik]

(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads