"Dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh adat, kita harapkan bisa membantu pengawasan dalam bidang narkoba maupun keamanan," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/5/2018).
Sementara itu, calon Wakil Gubernur, Chusnunia, meminta warga turut serta memperhatikan lingkungan. Chusnunia atau yang akrab disapa Nunik mengatakan, jika ada yang mencurigakan, warga harus segera melapor, salah satunya terkait peredaran narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, menurutnya, pemberantasan narkoba adalah kerja bersama. Nunik menyebut pemberantasan narkoba bukan hanya kewajiban polisi dan BNN, tapi juga seluruh warga Lampung.
"Pemberantasan narkoba harus dilakukan bersama-sama, karena ini merupakan kewajiban kita semua untuk memberantasnya," jelas Nunik.
Keduanya sepakat masyarakat dengan kesibukan dan kreativitas yang tinggi dapat menekan angka pecandu narkoba.
Soal Bersih-bersih Politik Jika Terpilih
Selain narkoba, pasangan ini mengklarifikasi soal bersih-bersih politik yang ditanyakan saat acara debat pada Jumat (11/5/2018). Menurut Nunik, tidak akan ada bersih-bersih politik dalam menjalankan pemerintahan karena dia menilai pemimpin harus bekerja sama dengan siapa pun.
"Ada istilah bersih-bersih politik. Tidak ada gunanya bersih-bersih politik. Kita ini mau apa? Berkuasa untuk melayani rakyat," jawab Nunik
Bagi Nunik, pemimpin harus bekerja sama, tidak bisa bekerja sendiri.
"Pemimpin tidak bisa bekerja sendiri. Pemimpin harus bekerja sama," pungkas Nunik.
Bupati Lampung Timur nonaktif ini juga akan menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuan. Menurutnya komunikasilah yang paling penting.
"Menempatkan sesuai kemampuan. Komunikasi yang paling penting tanpa harus dilakukan bersih-bersih," pungkas Nunik. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini