"Politic is always fluid, politik itu sangat dinamis, sangat unpredictable, jadi apa saja bisa terjadi. Tapi bagi saya bukan oposisi yang memberikan 'wah ini oposisi pasti menang'. Kalau oposisi nggak denger aspirasi masyarakat nggak akan bisa," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5/2018).
Sandiaga menuturkan Prabowo Subianto, yang telah dimandatkan Gerindra untuk nyapres, akan tetap mengandalkan data dalam menyongsong pilpres. Menurutnya, kunci kemenangan dalam pemilu adalah mendengarkan aspirasi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo, menurut Sandiaga, mendorong politikus muda di Gerindra lebih terlibat dalam politik Indonesia. Sandiaga menuturkan Prabowo tetap maju menjadi capres karena mandat dari partai yang tidak bisa dihindari.
"Jadi dia sampai kemarin 3 hari lalu saya malam di situ, dia bilang, 'Sebetulnya ini waktu kalian-kalian ini'. 'Waktu saya mesti mandeg pandito. Tapi sekarang partai sudah menugaskan dan kamu-kamu yang ini sudah menugaskan saya menjadi capres di koalisi ini. Jadi saya wajib hukumnya untuk melaksanakan mandat dari Gerindra dan untuk berbicara dengan koalisi yang lain,'" paparnya.
Koalisi oposisi Pakatan Harapan pimpinan Mahathir Mohamad menang secara mengejutkan dalam pemilu ke-14 yang digelar pada Rabu (9/5). Mahathir, yang kini berusia 92 tahun, berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional, yang kini berkuasa dan dipimpin Perdana Menteri Najib Razak. (fdu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini