Politikus itu menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi pemberitaan media lokal, Sinar Harian, yang menyebut Anwar akan dibebaskan hari ini.
"Telah mengklarifikasi pada Sinar Harian yang telah keliru mendengar saya -- segera dibebaskan," ujar Nurul pada media Malaysia, Malaysiakini, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar yang divonis 5 tahun penjara atas kasus sodomi, telah menjalani masa hukuman sejak tahun 2015. Setelah bebas nanti, Anwar dilarang untuk mencalonkan diri dalam pemilu selama lima tahun ke depan. Untuk bisa kembali ke panggung politik, Anwar yang selama ini menjadi tokoh oposisi ternama Malaysia, membutuhkan pengampunan kerajaan atau royal pardon dari
Perdana Menteri Mahathir Mohamad (92) yang baru dilantik pada Kamis (10/5) kemarin, menyatakan bahwa Yang di-Pertuan Agong telah mengindikasikan kesediaannya untuk memberikan pengampunan penuh bagi Anwar.
"Itu akan menjadi pengampunan penuh, yang artinya bukan hanya diampuni, namun dia dibebaskan segera dan setelah itu dia akan bebas untuk berpartisipasi penuh di politik," ujar Mahathir kepada para wartawan saat konferensi pers hari ini seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (11/5/2018).
Sebelumnya, Mahathir pernah berjanji untuk menyerahkan posisi PM kepada Anwar Ibrahim yang kini dipenjara. Janji itu disampaikan Mahathir saat diwawancarai surat kabar Jepang, The Mainichi, pada Februari lalu. Dalam wawancara itu, Mahathir mengakui dirinya sangat menyadari usianya yang sudah mendekati 100 tahun.
"Saya tidak bisa bertahan sangat lama. Paling tidak, saya bisa bertahan selama dua tahun," ucap Mahathir dalam wawancara dengan The Mainichi, seperti dikutip pada Selasa (8/5/2018). Diungkapkan Mahathir bahwa jika oposisi memenangi pemilu, dirinya ingin menyerahkan jabatan PM Malaysia kepada Anwar setelah Anwar bebas dari penjara. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini