Dalam rekaman itu terlihat mereka sedang bercanda tentang makanan yang sedang dimasak. Mereka benrcanda soal bumbu hingga ulat yang masih menempel di sayuran yang mereka masak. Sopan sempat menyapukan arah rekaman ke rekan-rekannya yang lain.
Hingga tiba-tiba mereka menyadari asap membubung di atasnya. Sopan lalu mengalihkan rekamannya ke puncak. Dia nampak sempat terkesiap. Demikian juga dengan teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mereka sempat cukup lama terdiam hingga terdengar sala satu dari mereka mengambil inisiaif untuk berlindung. Akhirnya rekaman pertama berdurasi 1 menit 12 detik itu berakhir dengan gambar asap yang semakin membesar dan membubung tinggi.
Sopan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dia naik ke puncak Merapi bersama 11 temannya. Sebelum kejadian, Sopan dan kawan-kawannya sempat naik ke puncak.
Ketika dalam perjalanan dari areal Pasar Bubrah ke puncak, kata Sopan, dia sempat diperingatkan oleh pendaki lain yang sudah turun. Mereka diperingatkan bahwa aktivitas puncak sedang tinggi.
"Tapi kami tetap naik karena sudah tinggal sedikit lagi sampai puncak. Sesampai di bibir kawah sekitar pukul 6 pagi, memang sudah kuat sekali bau belerang dan asap sudah mulai mengepul banyak. Suaranya di kawah juga seperti pesawat terbang," paparnya kepada detikcom di pos pendakian New Selo, Boyolali, Jumat (11/5/2018).
![]() |
Tak lama di puncak, Sopan dan kawan-kawan kembali turun. Mereka kembali ke areal Pasar Bubrah. Di lokasi itulah dia bergabung dengan para pendaki lain. Masak bekal yang dibawa dari bawah.
"Sekitar jam 7 pagi lebih sedikit ada letusan itu. Kami panik. Masakan yang tidak jadi dimakan. Kami buang lalu semua peralatan kami masukkan tas lagi," ujarnya.
Kirimkan foto atau video kalian terkait erupsi Merapi ke PasangMata.com (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini