Hanura: Amien Rais 'Beleguk' Sebut Indonesia 'Pekok'

Hanura: Amien Rais 'Beleguk' Sebut Indonesia 'Pekok'

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 11 Mei 2018 10:42 WIB
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Foto: dok. pribadi
Jakarta - Politikus senior PAN Amien Rais kembali mengeluarkan sindiran 'panas'. Ia menyebut Indonesia bangsa 'pekok' lantaran UU Migas yang dinilainya pro asing. Pihak Hanura mengatakan, Amien 'beleguk' karena UU itu disahkan saat Amien menjabat Ketua MPR.

"Ketika UU Migas No 22/2001 disusun dan disahkan dia ada di Senayan bukan? Kenapa diam? Jangan-jangan dia juga beleguk," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah, kepada wartawan, Jumat (11/5/2018).

Inas pun menyesalkan mengapa Amien melemparkan cacian kepada bangsa sendiri. Ia menuding Amien merupakan orang asing yang hanya menumpang tinggal di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin jelaskan kecomberannya Amien Rais! Bangsanya sendiri dihina! Dicaci maki! Karena memang dasarnya dia bukan pribumi Indonesia, melainkan orang Pakistan yang numpang hidup di Indonesia," kata anggota DPR yang duduk di Komisi VI itu.


Amien Rais kembali menyoroti masalah undang-undang di Indonesia yang dianggap pro asing dan merugikan rakyat. Salah satunya adalah UU Migas. Karena itu, ia menyebut Indonesia adalah bangsa pekok (bodoh).

"Ini ada UU yang aneh dan ajaib. Bahwa gas alam di perut bumi Indonesia, itu boleh digunakan oleh bangsa sendiri setelah bangsa lain dicukupi kebutuhannya," kata Amien saat mengisi ceramah di Masjid Muthohirin Yogyakarta, Kamis (10/5).


Menurut Amien, kebijakan tersebut aneh. Sebab, kebutuhan dalam negeri dikorbankan hanya demi memenuhi kebutuhan negara lain, seperti Tiongkok, Taiwan, dan juga Singapura.

"Ini mesti bangsa pekok (bodoh)," sindirnya.



Apa tanggapan Amien Rais tentang Politik Indonesia? Saksikan videonya di 20Detik:

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/hri)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads