Najib: Yang di-Pertuan Agong Tentukan PM Malaysia Selanjutnya

Najib: Yang di-Pertuan Agong Tentukan PM Malaysia Selanjutnya

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 10 Mei 2018 11:47 WIB
Najib Razak saat menanggapi kekalahannya dalam pemilu Malaysia (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Kuala Lumpur - Meski mengaku menerima kekalahan dalam pemilu Malaysia, Najib Razak menyebut tidak ada partai yang meraih mayoritas sederhana dalam parlemen. Najib menyebut Yang di-Pertuan Agong atau Raja Malaysia yang akan menentukan Perdana Menteri (PM) Malaysia selanjutnya.

"Barisan (Nasional) berkomitmen menghormati prinsip-prinsip Parlemen. Tapi karena tidak ada satupun partai yang mencapai mayoritas sederhana, Agong (Yang di-Pertuan Agong) akan mengambil keputusan soal siapa yang akan menjadi Perdana Menteri," ucap Najib dalam pidato terbarunya seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Kamis (10/5) waktu setempat.

Sistem mayoritas sederhana atau simple majority atau sistem first-past-the-post (FPTP) adalah sistem di mana setiap partai atau koalisi partai yang meraup suara mayoritas dalam parlemen, meskipun jumlahnya di bawah 50 persen dari total suara, akan memenangkan pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hasil akhir resmi dari Komisi Pemilihan Umum Malaysia atau EC menunjukkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin Najib hanya meraih 79 kursi dari total 222 kursi Dewan Rakyat atau parlemen federal yang diperebutkan.

Koalisi BN kalah dari koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) yang dinyatakan meraih 113 kursi Dewan Rakyat. Jumlah ini lebih dari cukup bagi oposisi untuk membentuk pemerintahan Malaysia yang baru. Koalisi PH dipimpin oleh Mahathir Mohamad, eks PM Malaysia yang juga mentor Najib.

Koalisi PH telah sepakat mencalonkan Mahathir sebagai PM Malaysia jika mereka menang pemilu. Namun rencana pelantikan Mahathir yang sebelumnya dijadwalkan Kamis (10/5) pagi, mengalami penundaan tanpa alasan yang jelas.


Dalam pidatonya, Najib mendorong rakyat Malaysia untuk menghormati keputusan yang akan diambil oleh Yang di-Pertuan Agong dan percaya bahwa Yang di-Pertuan Agong akan mengambil keputusan terbaik. Yang di-Pertuan Agong merupakan sebutan untuk raja dan kepala negara Malaysia. Sultan Muhammad V dari Kesultanan Kelantan merupakan pemegang gelar Yang di-Pertuan Agong saat ini.

"Sekarang rakyat akan menunggu dan melihat apakah janji-janji (Pakatan Harapan-red) yang disampaikan dalam manifesto dan pidato akan ditepati," ujar Najib yang berbicara di kantor Partai United Malays National Organisation (UMNO) di Kuala Lumpur yang dipimpinnya.

Najib mengakhiri pidatonya dengan berterima kasih pada anggota koalisi BN. Dia mengaku bangga dengan pencapaian pemerintahannya selama 9 tahun terakhir, termasuk menciptakan 3 juta lapangan pekerjaan. "Kami melakukan yang terbaik. Kami bangga pada pencapaian kami," ucapnya.

"79 Kursi yang kita menangkan adalah mandat tanggung jawab besar. Kami akan menjalankan tanggung jawab kami agar rakyat lebih bisa mempercayai Barisan (Nasional) di masa mendatang," tandas Najib.

(nvc/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads