Motor Bebek dan Darah Mengering Jadi Saksi Pembantaian Ibu dan Istri

Motor Bebek dan Darah Mengering Jadi Saksi Pembantaian Ibu dan Istri

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 09 Mei 2018 21:50 WIB
Foto: Wisma Putra
Bandung - Motor jenis bebek Honda 70 berwarna hijau plat nomor D 1 MAN, menjadi saksi bisu pembantaian yang dilakukan Dirman terhadap ibu kandung, Enung Juhariyah (60) dan istrinya Hera (30) pada Senin malam (7/5/2018).

Pantauan detikcom, Rabu (9/5/2018), motor dengan kondisi rusak itu disimpan di teras rumah milik Enung yang ada di Kampung Talun 05/08, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Yaya Rohaya, Ketua RT 05 Kampung Talun mengatakan Enung dan Hera terkapar di dekat motor itu dengan posisi menjorok ke pinggir teras dan kondisi kepala bersimbah darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dirman diam dekat kursi, ibu dan istrinya terlentang di situ, motor itu milik Diman tapi sudah rusak," kata Yaya kepada detikcom di lokasi kejadian.


Rumah semi permanen berukuran 5x7 meter itu berada di tengah perkampungan warga, di sisi kiri gang, sisi kanan rumah milik kakak Dirman dan di depan rumah sawah. Kini rumah milik Enung dipasangi garis polisi dan menjadi perhatian warga sekitar.

Motor Bebek Jadi Saksi Bisu Pembantaian Ibu dan Istri di BandungFoto: Wisma Putra


Tidak hanya itu, di tembok rumah yang berwarna putih masih ada bekas darah yang mengering. Yaya, pun sempat menunjukan kepada detikcom, jika darah itu ada di dua sisi karena mengikuti posisi kepala.

"Korban yang satu ke sebelah sini (sisi kiri) kepalanya dan satu lagi ke sini (tembok depan rumah)," jelas Yaya sambil menunjuk tangannya ke bekas darah yang mengering itu.

Selain itu ia menunjuk ke sekeliling rumah, pada saat kejadian rumah itu terkepung dari berbagai sisi, di sana dipenuhi warga yang penasaran untuk melihat kejadian ini.

"Sejak kejadian itu kampung jadi sepi kalau lewat rumah ini. Kalau malam sudah sepi," pungkasnya.

Seperti diketahui, Enung sang ibu meninggal saat dilarikan ke rumah sakit. Sementara istrinya Hera kini masih kritis di RS. (ern/ern)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads