"Beni ini anak polisi tapi kemudian bergabung ke ISIS di bawah jaringan Aman Abdurrahman," kata pengamat terorisme Al Chaidar saat dihubungi detik.com. Salah satu aksi Beni, kata dia, adalah berencana melakukan penyerangan kantor polisi di perbatasan Padang dengan Riau.
Al Chaidar curiga rusuh di rutan Mako Brimob ini terkait dengan persidangan yang tengah dihadapi Aman. Informasi yang diterimanya, Aman bakal bakal menjalani vonis pada Jumat, 21 Mei nanti.
Jaringan Aman, dia melanjutkan, sangat militan. Aman berperan besar dalam menanam ideologi bagi para pengikut dan simpatisan ISIS dari dalam penjara. Upaya pemerintah untuk melakukan deradikalisasi tidak efektif.
"Mereka sangat militan dan belum ada formulasi untuk menghadapinya. Program deradikalisasi tidak efektif sejak dari teori karena ini berlawanan langsung dengan indoktrinasi mereka," jelas Chaidar.
Dari pemberitaan detik.com tercatat, Beni merupakan satu dari lima teroris yang ditangkap polisi pada Oktober 2017. Ia merupakan peserta latihan fisik di Bukit Gema, Kabupaten kampar, Riau dan latihan menembak di Jambi. Beni adalah perencana aksi teror dengan target kantor polisi di Pekanbaru.
Densus 88 Mabes Polri menangkapnya di Perumahan Pandau Permai, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Ia baru menempati rumah itu selama enam bulan dan jarang bergaul dengan warga setempat. (ayo/jat)