Seperti dilansir The Star, Rabu (9/5/2018), PM Najib tiba di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di di Sekolah Sains Sultan Ahmad Shah sekitar pukul 09.20 waktu setempat. Najib tampak tersenyum lebar saat menyapa para pemilih lain yang telah tiba di TPS tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perebutan kursi di wilayah Pekan, Najib berhadapan dengan tiga kandidat lainnya. Mereka adalah Ahiatudin Daud dari Parti Islam se-Malaysia (PAS), Mohamad Zahid Mat Arip dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan Abd Kadir Samudin yang merupakan kandidat independen.
Saat pemilu tahun 2013 lalu, Najib menang setelah meraup 35.617 suara mayoritas mengalahkan penantangnya, Mohd Farid Abdul Talib, dari PKR.
Sistem pemilu di Malaysia mengadopsi model parlementer Westminster, setelah mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957. Pemerintahan Malaysia dipilih melalui sistem first-past-the-post (FPTP) atau simple majority.
Dengan sistem itu, setiap partai atau koalisi partai yang meraup suara mayoritas saat pemungutan suara, meskipun di bawah 50 persen dari total suara, akan memenangkan pemilu.
Koalisi BN yang dipimpin Najib berhadapan dengan dua koalisi partai lainnya, yakni Pakatan Harapan dan Gagasan Sejahtera. Pakatan Harapan yang dipimpin mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, eks mentor Najib, memberikan perlawanan kuat.
Dalam pernyataannya menjelang pemilu Malaysia, Najib menyatakan keyakinan bahwa koalisi BN akan menang besar.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini