Jika Menang, Mahathir Cuma Menjabat 2 Tahun dan Serahkan ke Anwar

Jika Menang, Mahathir Cuma Menjabat 2 Tahun dan Serahkan ke Anwar

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 16:49 WIB
Mahathir Mohamad (REUTERS/Lai Seng Sin)
Kuala Lumpur - Pemimpin oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad, menyatakan dirinya hanya akan menjabat Perdana Menteri (PM) selama 2 tahun jika oposisi Pakatan Harapan memenangi pemilu 9 Mei. Mahathir yang berumur 92 tahun ini, mengaku akan menyerahkan posisi PM kepada Anwar Ibrahim yang kini dipenjara.

Hal ini pernah diungkapkan Mahathir saat diwawancarai surat kabar Jepang, The Mainichi, pada Februari lalu. Dalam wawancara itu, Mahathir mengakui dirinya sangat menyadari usianya yang sudah mendekati 100 tahun.

"Saya tidak bisa bertahan sangat lama. Paling tidak, saya bisa bertahan selama dua tahun," ucap Mahathir dalam wawancara dengan The Mainichi, seperti dikutip pada Selasa (8/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memutuskan untuk akhirnya membentuk sebuah partai dan partai ini perlu bekerja dengan partai-partai oposisi lainnya jika akan menantang BN (koalisi Barisan Nasional yang berkuasa) dan seluruh partai oposisi merasa bahwa saya harus memimpin," imbuhnya.


Dalam wawancara ini, Mahathir juga membahas soal mantan rival politiknya, Anwar Ibrahim (70), yang kini dipenjara atas kasus sodomi. Anwar pernah menjabat Wakil PM Malaysia tahun 1993-1998 di bawah Mahathir.

Diungkapkan Mahathir bahwa jika oposisi memenangi pemilu 9 Mei besok, dirinya ingin menyerahkan jabatan PM Malaysia kepada Anwar setelah Anwar bebas dari penjara.

Hal ini belakangan terungkap sebagai salah satu bagian dari kesepakatan Mahathir untuk memimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan. Bunyi kesepakatan itu adalah setelah dua tahun memimpin negara, Mahathir akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar. Masa jabatan seorang PM Malaysia adalah lima tahun.

Anwar yang divonis 5 tahun penjara telah menjalani masa hukuman sejak tahun 2015. Dia diperkirakan akan bebas lebih awal pada 8 Juni mendatang. Setelah bebas nanti, Anwar dilarang untuk mencalonkan diri dalam pemilu selama lima tahun ke depan. Untuk bisa kembali ke panggung politik, Anwar yang selama ini menjadi tokoh oposisi ternama Malaysia, membutuhkan pengampunan kerajaan atau royal pardon dari Yang di-Pertuan Agong.


Mahathir menyatakan dirinya tidak akan menyerah dan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan royal pardon bagi Anwar. "Kami akan mencoba. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan royal pardon," tandas Mahathir, yang pernah menjabat PM Malaysia terlama dari 1981-2003.

Koalisi Barisan Nasional (BN) yang kini berkuasa, terdiri atas 13 partai dengan didominasi oleh United Malays National Organisation (UMNO) yang dipimpin PM Najib Razak. Dalam pemilu besok, BN akan berhadapan dengan koalisi oposisi Pakatan Harapan dan Parti Islam se-Malaysia (PAS).

Pakatan Harapan terdiri atas empat partai oposisi, yakni Parti Tindakan Demokratik (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, Parti Amanah Negara (PAN) dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin Mahathir Mohamad. Koalisi ini dibentuk 22 September 2015 lalu dengan Mahathir sebagai ketuanya. Koalisi ini sepakat memilih Mahathir sebagai calon PM dan Wan Azizah, istri Anwar, sebagai calon Wakil PM.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads