Ini Kata Romy: Dipilih Siap, Nggak Dipilih Tidak Galau

Ini Kata Romy: Dipilih Siap, Nggak Dipilih Tidak Galau

Eko Susanto - detikNews
Selasa, 08 Mei 2018 06:21 WIB
Foto: Eko Susanto/detikcom
Semarang - Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan siap jika nantinya dipilih Presiden Joko Widodo untuk menjadi Wakil Presiden pada Pilpres 2019. Namun sebaliknya jika tidak dipilih, dia mengaku tidak galau.

"Nggak ada yang galau, wong kita ndukung Pak Jokowi (presiden dua periode) bulan Juli 2017 di Mukernas yang lalu. Itu tidak disyarati harus dengan calon wakil presiden dari PPP kok," kata Romy, sapaan akrabnya usai menjadi pembicara dalam Santri Creativity Party 2018 di Pondok Pesantren Wali, Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (7/5/2018), malam.

Lebih lanjut Romy menjelaskan, yang paling penting bagi PPP adalah Jokowi bisa mendapatkan kemenangan untuk periode kedua. Selain itu, mewujudkan visi, misi yang sudah on the track.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika nantinya Jokowi memilihnya sebagai wapres, katanya, sebagai pimpinan partai politik harus siap. Hal ini karena memang UUD memberikan pintu hanya kepada partai politik untuk pencalonan presiden dan wakil presiden.

"Karenanya termasuk Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan kalau memang negara memanggil, rakyat membutuhkan tidak boleh ada kata tidak siap," tegas Gus Romy.

Pembahasan Wapres, kata dia, akan dilakukan bersama Presiden Jokowi setelah Pilkada serentak 27 Juni 2018, mendatang. Jika nantinya Jokowi memilih Wapres lainnya, PPP menyatakan tetap mendukungnya.

Dalam temu alim ulama PPP di Semarang beberapa waktu lalu, PPP memunculkan kriteria-kriteria Wapres mendatang. Adapun kreteria itu antara lain figur yang memiliki integritas, tidak ada persoalan moril dan hukum. Kedua, figur yang santun, santri dan berjiwa ulama. Untuk kriteria berikutnya kompetensi dan keempat muda.

"Apapun presiden dipilih secara langsung dan untuk dipilih secara langsung seorang presiden tentu harus didampingi seorang wakil presiden yang mempresentasikan demografi pemilih. 40 persen pemilih kita sekitar 80 juta akan berusia 40 tahun ke bawah sehingga memang kelompok demografi masyarakat ini harus sangat diperhatikan, kenapa muda menjadi salah satu persyaratan yang disampaikan para ulama," ujarnya. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads