Golput Menurut Edy Rahmayadi: Kata Guru Ngaji Saya, Dosa

Medan - Calon Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengimbau seluruh masyarakat yang sudah memiliki hak pilih berpartisipasi dalam Pilkada Sumut pada 27 Juni 2018. Mantan Pangkostrad ini meminta warga tidak mengambil sikap golput.

"Kita ajak saudara-saudara kita datang ke TPS, karena kalau tidak datang, hukumnya dosa, itu kata guru ngaji saya," kata Edy seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (7/5/2018).

Hal itu ia sampaikan saat meresmikan posko Eramas Geutanyoe, Jalan Setia Budi, Medan. Posko Geutanyoe merupakan tempat penggalangan dukungan Edy dari warga keturunan Aceh yang tinggal di Sumut.

"Insya Allah, Allah meridhoi kita semua, kami juga membutuhkan dukungan dan doa dari Bapak-Ibu semua," kata Edy, yang berpasangan dengan Musa Rajeckshah (Ijeck).

Baca juga: Saat Edy Ingin Terapkan Program Djarot Andai Jadi Gubernur Sumut

Sementara itu, Ketua Geutanyoe Ruslan Daud mengungkapkan posko tersebut merupakan wadah atau rumah bagi orang Aceh yang tinggal di Sumut yang mendukung pasangan Eramas. Geutanyoe sendiri berasal dari bahasa Aceh yang memiliki arti 'Kita'.

"Kita terdiri dari berbagai daerah yang terdapat banyak orang Aceh, walaupun berkumpul dari berbagai relawan, tapi bertujuan satu untuk mendukung dan memenangkan pasangan Eramas," ujar Ruslan.

Ruslan, yang mewakili masyarakat Aceh di Sumut, mengatakan dukungan masyarakat berawal dari rasa kedekatan. Selain itu, Ruslan menilai pasangan Edy-Ijeck sebagai kombinasi yang pas, dengan kepribadian yang tegas.

"Kalau ada orang yang sudah kita kenal, itulah yang kita blow up, daripada yang belum jelas. Kalau ada orang Aceh yang tidak mendukung Eramas, perlu dipertanyakan dia Aceh mana," ujar Ruslan.

Baca juga: Edy Tanya Dalihan Na Tolu, Begini Jawaban Djarot

(idr/idr)