Patroli yang dilakukan merupakan rangkaian Operasi Mantap Praja menjelang Pilkada. Terkait senjata, Kapolrestabes Semarang, Kombes (Pol) Abiyoso Seno Aji menegaskan, tidak hanya Brimob, anggota dari kesatuan lain pun saat berpatroli juga membawa senjata.
"Yang dipertanyakan kan soal Brimob bersenjata, itu Brimob harus bersenjata. SOP Brimob memang seperti itu, kenapa tidak ditanya isinya (senjata) sekalian? Tidak usah anggota Brimob, tim elang kalau patroli juga bawa senjata," kata Abi di kantornya, Senin (7/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP Iga DP Nugraha, menambahkan dalam masa Operasi Mantap Praja Candi, melibatkan 478 personil gabungan termasuk back up dari Brimob Polda Jateng.
"Kita melibatkan 478 personil dibagi dalam 5 satgas," jelas Iga.
Satgas tersebut yaitu Satgas Deteksi Dini dipimpin Wakasat Intel, Satgas Preemtif dipimpin Kasat Binmas, Satgas Preventif dipimpin Kasat Lantas, Satgas Bantuan dipimpin Kasat Sabhara, dan Satgas Gakumdu dipimpin Kasat Reskrim. Setiap hari 5 satgas itu melakukan kegiatan yang akan dilaporkan ke posko.
"Setiap patroli tergantung kasatgas, personil semua diarahkan ke titik-titik mana, kan ada anggota Polsek, Sabhara, Brimob, komplek, Sarpras," jelasnya.
Kegiatan patroli ke kantor parpol dilakukan merata tidak hanya parpol tertentu. Selain itu juga ke kantor KPU, Bawaslu, dan kantor yang berhubungan dengan pemilihan. Satgas pun saling berkoordinasi, jika memerlukan bantuan, maka satgas lainnya akan datang.
Polda Jawa Tengah termasuk Brimob sifatnya memberikan back up Polrestabes Semarang. Permintaan bantuan dilayangkan Polrestabes Semarang ke Polda Jateng dengan tembusan satuan yang dituju.
"Jelang pilkada agar masyarakat merasa aman. Kalau para ketua partai tidak menghendaki patroli ya tidak kita patroli," tandas Kapolrestabes Semarang. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini