Dia meminta kepada para pengemudi angkutan online untuk menghindari kawasan yang rawan terjadi gesekan dan memicu konflik, terutama di kawasan yang menjadi tempat-tempat digelarnya aksi.
"Mungkin lebih menghindari daerah-daerah yang rawan terjadi konflik," kata Feby, saat dihubungi, Senin (7/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan melakukan aktivitas seperti biasa, sambil menjaga kondusivitas Jawa Barat dan khususnya Bandung Raya," kata Feby.
Feby menambahkan penerapan Permenhub 108/2017 tentang angkutan sewa khusus berbasis online tidak dalam trayek memang perlu terus disosialisasikan. Karena dia melihat masih ada pihak yang belum paham mengenai transportasi online dan konvensional.
"Untuk regulasi, sudah banyak yang melakukan realisasi dan implementasi hal ini masih butuh pematangan bersama. Karena sejauh ini banyak pihak yang masih belum mengerti perbedaan transportasi online dan konvesional," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan sopir angkot siap menggelar aksi mogok massal di Bandung, Selasa (8/5/2018) besok. Massa ingin menagih realisasi Permenhub No 108/2017 tentang angkutan sewa khusus berbasis online tidak dalam trayek.
Massa yang tergabung dalam WAAT Jabar akan menggelar aski di empat titik. Di wilayah timur Bundaran Cibiru, wilayah barat Bundaran Cibeureum, wilayah tengah di Terminal Leuwipanjang dan wilayah utara di Ledeng.
"Rencana aksi di lakukan di empat titik Kota Bandung. Aksi mogok diikuti oleh sekitar 11 ribu sopir angkot di Bandung Raya," kata Ketua WAAT Jabar Herman. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini