Mencari Pembuat Spanduk Prabowo 'Merebut Kenangan' yang Viral

Mencari Pembuat Spanduk Prabowo 'Merebut Kenangan' yang Viral

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 07 Mei 2018 09:05 WIB
Foto: Spanduk Prabowo Bergeraklah Merebut Kenangan yang viral (dok. Istimewa)
Jakarta - Foto spanduk dengan lambang Partai Gerindra dan sosok Prabowo Subianto serta tulisan 'Bergeraklah Merebut Kenangan' ramai dibahas di media sosial. Pihak Gerindra pun berupaya menyelidiki soal spanduk itu.

Spanduk itu disebut berada di lokasi acara Prabowo Menyapa yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Dabonsia, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (5/5) kemarin. Ketua DPC Gerindra Bojonegoro Budiono pun bakal menyelidiki soal spanduk itu.


"Maaf dari kita nggak ada, tapi akan kita selidiki," kata Budiono saat dihubungi detikcom, Minggu (6/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, anggota Komisi III DPR Wihadi Wiyanto dari Dapil Bojonegoro mengaku tidak melihat spanduk tersebut di lokasi acara Prabowo Menyapa. Menurutnya, saat itu memang banyak spanduk, namun mayoritas bertuliskan soal acara Prabowo Menyapa.

"Saya nggak lihat, karena (spanduknya) Pak Prabowo menyapa semua. Jadi semua di venue (tulisannya) Prabowo Menyapa," kata Wihadi.

Spanduk Foto: Spanduk Prabowo Bergeraklah Merebut Kenangan yang viral (dok. Istimewa)

Setelah melakukan penyelidikan, Sekretaris DPC Gerindra Wawan Kurniyanto menyatakan ada 2 spanduk bertuliskan 'Bergeraklah Merebut Kenangan' yang dipasang saat acara Prabowo Menyapa. Pihaknya pun mencari pembuat spanduk tersebut.

"Ini sedang kita lakukan investigasi dan klarifikasi pada pembuat dan yang memasang. Jika ada unsur kesengajaan pasti akan kita lakukan langkah yang lebih tegas terhadap pelakunya nanti," ujar Wawan.


Sementara, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan spanduk tersebut bisa jadi kesalahan teknis dari pendukung partainya. Namun, ia juga menduga spanduk 'Bergeraklah Merebut Kenangan' yang viral itu didalangi lawan Gerindra.

"Bisa jadi berasal dari masyarakat pendukung, bisa jadi dari masyarakat sebelah. Artinya itu bisa sebagai bentuk, kalau itu dari grup sebelah ya sebagai bentuk kepanikan mereka, kenangan kan dianggap artinya kan kita kalah, lah enak saja itu nanti dulu gitu loh," ucap Arief.

Ia pun menyatakan tak perlu ada penyelidikan soal spanduk itu. Menurutnya, hal itu hanya buang-buang waktu.


"Ah ngapain buang-buang waktu saja, itu kan bentuk kepanikan dari sebelah. Kita tidak pernah tergoyahkan, mau dizolimi seperti apa kan kita tidak tergoyahkan, nanti kan rakyat yang menilai rakyat sudah cerdas," ujar Arief.

Spanduk yang viral itu sendiri menjadi perbincangan di media sosial. Hal tersebut terjadi karena kalimat 'merebut kenangan' dianggap tak lazim.

Banyak netizen yang mengoreksi kalimat itu dan mengatakan tulisan tersebut seharusnya 'merebut kemenangan'. Ada pula netizen yang berkomentar negatif mengenai spanduk tersebut.



Tonton juga video tentang "Soal Spanduk Kontroversi, Plt Gubernur: Ada yang Menggerakkan":
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads