Brimob di Kantor Jateng yang Terus Dipersoalkan Gerindra

Brimob di Kantor Jateng yang Terus Dipersoalkan Gerindra

Aditya Mardiastuti - detikNews
Minggu, 06 Mei 2018 21:31 WIB
Aparat Brimob datangi kantor DPD Gerindra Jateng (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta - Kedatangan sejumlah personel Brimob Polda Jateng ke kantor DPD Gerindra di Jalan Kanguru Raya Semarang dipermasalahkan DPP Gerindra. Gerindra daerah mengakui ada miskomunikasi, sementara Gerindra Pusat terus menyoal hingga mengusulkan Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono dicopot.

Peristiwa kedatangan Brimob itu terjadi pada Sabtu (5/5/2018) sekitar pukul 10.00 WIB. Pihak aparat sempat dilarang masuk ke dalam kantor karena sedang digelar pertemuan internal terkait Pilkada di Jateng.

"Iya karena ditanya surat tugas tidak ada. Tanya ada giat apa gitu, belum sempat tanya soal kaus karena staf nanyain surat tugas dulu," ujar Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro saat dihubungi, Sabtu (5/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kedatangan Brimob yang mendadak itu pun menuai kontroversi di kalangan internal Gerindra. Gerindra menyebut kedatangan polisi menuai kecurigaan dan sebagai bentuk intimidasi.

Polda Jawa Tengah (Jateng) menjelaskan kedatangan anggota Brimob itu sebagai bentuk pengamanan jelang Pilkada. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Agus Triatmaja mengatakan patroli dilakukan tak hanya ke Gerindra tapi juga tempat-tempat yang berhubungan dengan Pilkada.

"Konteks dan sasaran patroli adalah KPU, Bawaslu, kantor-kantor parpol serta tempat-tempat yang dianggap berkaitan dengan kegiatan pilkada," kata Agus saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (5/5).
 Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Sigit Ibnugroho pun menyampaikan permintaan maaf di Mapolrestabes Semarang Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Sigit Ibnugroho pun menyampaikan permintaan maaf di Mapolrestabes Semarang Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Agus pun membantah jika disebut polisi tidak netral dan berpihak. Dia menjamin semua tindakan polisi saat pilkada hanya untuk keamanan.

"Kalau dari Polda Jawa Tengah tetap netral. Tidak ada tendensi apapun. Kita fokus pada penanganan tugas kepolisian" ucap Agus.

Ketua DPC Gerindra Kota Semarang, Sigit Ibnugroho pun menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman itu. Selain meminta maaf dia juga meluruskan bahwa kedatangan Brimob tidak terkait dengan aksi menggunakan kaus #2019GantiPresiden di CFD pagi ini.

"Miskomunikasi yang disampaikan dari rekan-rekan staf DPC Gerindra Kota Semarang bahwasanya kegiatan kepolisian terutama Brimob adalah hal biasa... karena ketidaktahuan teman-teman staf kami, disampaikan info yang tidak tepat ke saya sehingga menjadi sesuatu yang tidak nyaman," kata Sigit di Mapolrestabes Semarang, Minggu (6/5).


Pernyataan itu disampaikan Sigit dengan didampingi Kapolrestabes Semarang, Kombes Abiyoso Seno Aji, Kasat Brimob Polda Jateng Kombes Tory Kristianto, dan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Agus Triatmaja. Meski begitu, DPP Gerindra masih terus mempersoalkan kasus ini.

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan permintaan maaf Sigit tidak mewakili organisasi. Gerindra pusat menegaskan bakal menginvestigasi kasus ini.


Kasus ini juga membuat Waketum Arief Poyuono panas. Bahkan dia meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera memecat Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono.

"Kapolda Jateng harus dipecat. Harus dipecat sama Pak Tito," kata Arief di Mess Aceh Amazing Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/5).

Peristiwa kedatangan Brimob itu pun berbuntut panjang. Waketum Gerindra Fadli Zon bertolak ke Semarang untuk mengusut kasus ini.

"Bahkan malam ini Waketum kami Bang Fadli Zon menuju Semarang untuk bertemu dengan DPC Semarang," kata Andre.




(ams/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads