"Permintaan maaf ketua DPC Gerindra Semarang itu permintaan maaf secara pribadi. Secara kepartaian, Partai Gerindra tetap akan melakukan investigasi mengenai kedatangan Brimob ke DPC Gerindra Semarang maupun ke DPD Gerindra Jateng," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade dalam pesan singkat kepada detikcom, Minggu (6/5/2018).
Menurut Andre, seharusnya polisi terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak DPC Gerindra Semarang dan DPD Gerindra Jateng sebelum datang. Apalagi, lanjut Andre, Brimob yang datang itu tak dilengkapi surat tugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan malam ini Waketum kami Bang Fadli Zon menuju Semarang untuk bertemu dengan DPC Semarang," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua DPC Gerindra Semarang Sigit Ibnugroho meminta maaf kepada kepolisian dan ia juga meluruskan kalau kedatangan polisi tidak menanyakan terkait kabar adanya orang-orang yang akan beraksi menggunakan kaos #2019gantipresiden di CFD pagi tadi.
"Yang perlu saya sampaikan, tidak ada pertanyaan tentang kaus hastag #2019gantipresiden. Itu hoax semata, lumrah dalam intrik politik terutama medekati tahun politik. Kami mohon maaf pada pak Kapolrestabes, Pak Tory selaku Komandan Brimob," tutur Sigit.
Untuk diketahui, Gerindra sempat keberatan dengan kedatangan anggota Brimob bersenjata ke kantor mereka di Semarang. Menurut mereka hal itu dianggap overacting.
Namun ternyata Brimob bersenjata tidak hanya datang ke kantor Gerindra, tapi juga kantor parpol lain karena sedang dalam rangka operasi Mantap Praja Candi 2018. Operasi ini digelar dalam rangka pengamanan jelang Pilgub Jateng dan Pilkada serentak. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini