"Biaya pernikahan mereka itu ditanggung pihak perempuan Rp 200 juta sekian, itu diangkat terus, bikin tersinggung (Stefanus)," kata Kapolsek Tambora Kompol Iver Manossoh saat dihubungi, Minggu (6/5/2018).
Iver menyatakan biaya pernikahan itu yang selalu diungkit oleh Laura. Stefanus merasa direndahkan mengenai hal itu sampai akhirnya terjadi cekcok antar keduanya. Dia kalap membunuh Laura lalu membakarnya di Tangerang. Tentu saja aksi Stefanus tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iver, Stefanus sendiri bekerja secara serabutan. Dia tidak mempunyai pekerjaan tetap.
"Dia hanya kerja Grab online kadang dia narik penumpang, kadang dia jual online, jual barang online. Serabutan kadang-kadang dia jual beli online, kadang narik Grab online, belum ada pekerjaan tetap, dia masih muda," imbuh Iver.
Sebelumnya diberitakan, Stefanus membunuh Laura di Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (3/5) lalu. Kedua orang tersebut awalnya cekcok sampai akhirnya Stefanus menusuk Laura di bagian perut, dada dan punggung.
Setelah itu, jenazah korban dibawa Stefanus pergi untuk menghilangkan jejak. Pelaku membawa korban ke pantai Desa Karang Serang, Tangerang untuk dibakar. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi kemudian menangkap Stefanus pada Sabtu (5/5) sekitar pukul 05.00 WIB.
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini