Balita di Gowa Dianiaya hingga Tewas, Ibunda: Karena Ayah Gemas

Balita di Gowa Dianiaya hingga Tewas, Ibunda: Karena Ayah Gemas

Reinhard Soplantila - detikNews
Minggu, 06 Mei 2018 16:25 WIB
Foto: Mutmainah ibu balita yang tewas dianiaya (Rei-detikcom)
Makassar - AM balita berumur 4 tahun tewas akibat diduga dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri. Kepada istrinya, sang ayah mengaku menganiaya anaknya karena gemas sehingga menggigit buah hatinya tersebut.

Menurut sang ibu, Mutmainah (21), mengatakan AM, anak semata wayang nya itu meninggal dengan menderita luka lebam di sekucur tubuh dan kepalanya pada hari Sabtu (5/5/2018).

"Seluruh luka bagian muka dan badan. Alasannya (ayah korban) sama saya, luka itu akibat dia gemas dan gigit," ujar Mutmainah di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, pada Minggu (6/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ayah kandung korban yang diduga pelaku penganiayaan, yakni HB (29), kini tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat kepolisian dari Polres Gowa, usai menerima laporan dari pihak Mutmainah.

Sebelum kejadian, HB minta izin ke Mutmaina untuk membawa anaknya ke Pantai Losari Makassar. Menurut Mutmainah, ajakan HB membawa anaknya ke pantai sangat jarang dilakukan.



"Saya sementara di rumah tapi tidak lihat dia keluar, sekitar jam 07.30 WITA pulang hingga jam 14.00 WITA," ucap Mutmainah.

Lanjut dia, HB dan anak semata wayangnya tidak memiliki masalah sebelumnya.

"Tidak tahu kenapa bisa, karena tidak ada juga masalah sebelumnya," ucjarnya.

Diberitakan sebelumnya, AM sempat dilarikan ke rumah sakit Syekh Yusuf Gowa pada Sabtu (5/5) malam. Namun nyawa AM tak terselematkan dan polisi menemukan banyak luka lebam di tubuh AM.

Dari pemeriksaan awal, HB mengaku anaknya meninggal karena kecelakaan motor bersama dirinya. Kepada polisi, HB mengatakan dirinya melakukan rem mendadak saat motor tengah berjalan di sekitar Jalan Tun Abdul Razak.

(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads