"Kita lagi cari celah, cari peluang, untuk melanjutkan kasus itu," kata Agus di Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (4/5/2018).
"Dari proses persidangan dan alat-alat bukti yang ada, mudah-mudahan teman-teman penyidik dan penuntut umum, bisa membawa kasus, misalkan, kita belum tentukan, misalnya kasus pencucian uangnya," sambung Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di samping kita mendalami, selama di proses persidangan, cluster mana lagi yang harus bertanggung jawab. Ada cluster birokrat dan pengusaha, kemudian politisi ya. Kemudian coba kita dalami akan berlanjut ke mana," kata Agus.
Hari ini, Setya Novanto--salah satu koruptor kasus itu--telah dieksekusi ke Lapas Sukamiskin. Novanto yang sempat bernyanyi itu disebut Agus tak memberikan bukti yang kuat.
"Pak Setnov, sering menyebut nama, tapi tak memberikan alat bukti. Gitu lho, iya nanti didalami. Karena sampai saat ini, kita tidak menemukan apa-apa," kata Agus.
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini