"Tahun 2014 waktu itu PKS suaranya 57 persen, PAN 43 persen. PKS ridho, legowo untuk PAN jadi cawapres. Padahal suaranya lebih jauh dari PKS," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
PKS, kata Hidayat, saat itu ikhlas memberikan kursi cawapres kepada PAN meski perolehan suara PKS lebih unggul. Hidayat berharap PAN bisa bersikap sama dengan PKS di Pilpres 2019, meski saat ini perolehan suara PAN lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Pemilu 2014, PAN berhasil meraup suara 48 persen, sedangkan PKS sebesar 40 persen.
"Sekarang selisihnya hanya 8 persen," sebut Hidayat.
Namun ia mengatakan tak mau mendahului keputusan partai. Pembahasan cawapres Prabowo masih akan dibicarakan secara musyawarah untuk mencapai titik mufakat terbaik.
"Tapi apa pun pada akhirnya kan akan dibicarakan bersama-sama dengan sang calon presiden. Calon presiden dan sang calon wakil presiden juga akan menjadi bagian di akhir yang menentukan," ucap Hidayat.
Diberitakan, PKS mendorong 9 nama kadernya menjadi cawapres Prabowo. Mereka adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Sohibul Iman, Salim Segaf al-Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
Sementara itu, PAN juga disebut berencana menduetkan sang Ketum, Zulkifli Hasan, menjadi cawapres Prabowo. (tsa/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini