"Sudah dihapus, dicoret lagi. Dihapus, dicoret lagi. Nah saya undang nih yang mencorat-coret ke Balai Kota untuk saya salurkan kreasi mereka di tempat lain. Jangan di Matraman karena bukan tempatnya. Nanti saya akan buatkan tempatnya khusus untuk mereka corat-coret berkreasi," kata Sandiaga di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/5/2018).
Sandiaga mengaku mendapat arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pelaku diberi kesempatan menghiasi tembok-tembok proyek layang yang ada di Jakarta. Sandiaga ingin tembok tersebut dapat digunakan sebagai media berkreasi bagi pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga sebelumnya juga meminta warga ikut melaporkan pelaku yang mencorat-coret underpass. Dia ingin warga merekam pelaku lewat media sosial.
"Saya ingin para pengguna jalan pakai medsos, laporkan pakai Twitter atau medsos yang lain. Begitu ada, kalau ada dapat mukanya karena kami bisa facial recognition. Kami bisa langsung bisa tangkap on the spot yang melakukan vandalisme itu," kata Sandiaga di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/4).
Aksi vandalisme di underpass Matraman, Jakarta Timur, terus terjadi. Coretan yang ada di underpass itu kini bertambah menjadi 6 coretan.
Awalnya ada 2 coretan menghiasi dinding underpass Matraman. Namun, dari pantauan detikcom pada Rabu (2/5) sekitar pukul 16.00 WIB, coretannya bertambah menjadi 6.
Tiga coretan berada di sisi kiri dan satu coretan di sisi kanan. Mayoritas coretan di underpass Matraman menuju Jatinegara bernada kekecewaan terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
(fdu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini