Gerindra: Bahas Kalajengking, Jokowi Tak Pantas Jadi Presiden

Gerindra: Bahas Kalajengking, Jokowi Tak Pantas Jadi Presiden

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 03 Mei 2018 12:38 WIB
Ferry Juliantono (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono mengkritik sepenggal isi pidato Presiden Joko Widodo di forum Musrenbangnas dalam Rangka Rangka Penyusunan RKP 2019 yang menyinggung soal harga racun kalajengking. Ferry menyebut pembahasan kalajengking itu menandakan Jokowi tak pantas lagi menjadi Presiden RI.

"Pak Jokowi harus menjelaskan dari mana dapat bahan tentang racun kalajengking. Agak mengherankan kalau pernyataan seperti ini disampaikan di hadapan peserta Musrenbangnas yang terhormat," kata Ferry kepada wartawan, Kamis (3/5/2018).

"Ya tapi kalau orang sudah anjlok elektabilitasnya dan hilang kehormatannya, ya seperti itu. Memang sudah nggak pantas lagi jadi presiden," klaim Ferry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan, kalau mau kaya, bisa dilakukan dengan cara mencari racun kalajengking. Ferry meminta Jokowi mencontohkannya.

"Suruh presiden aja contohin," ucap Ferry.


Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal harga komoditas di dunia yang paling mahal. Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia. Harga emas ternyata kalah jauh dibanding harga racun kalajengking.

"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi dalam Musrenbangnas dalam Rangka Rangka Penyusunan RKP 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (30/4).





Tonton video terkait hanya di 20Detik:

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads