Kurun waktu satu minggu terakhir tercatat insiden miras maut berlangsung di Sukabumi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Ciamis.
Di Sukabumi, dua remaja perempuan, T (15) dan W (18), tewas usai menenggak miras bercampur spirtus. Mereka ikut pesta miras dengan sejumlah lelaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Horor miras oplosan belum tamat. Bocah SMP di Ciamis tewas keracunan akibat mengonsumsi miras oplos racikannya.
Berikut kisah kematian tragis muda-mudi tersebut.
Dua Perempuan Tewas Akibat Tenggak Spiritus Maut
Polisi olah TKP berkaitan tewasnya dua remaja perempuan diduga keracunan miras oplosan. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom).
|
W dan T masuk rumah sakit dalam kondisi hilang kesadaran pada Kamis (26/4/2018), informasi yang diberikan pihak kepolisian, W dan T sebelumnya sempat mengeluh pusing kepada keluarganya pada Selasa (24/4/2018). Kamis pagi (26/4) keluarga kemudian membawa korban ke rumah sakit.
Baca juga: 2 Remaja Korban Miras Spiritus, Polisi Telusuri Dugaan Pencabulan
Polisi menggelar penyelidikan, dalam waktu 2 jam 10 orang saksi dimintai keterangan. Saat itu polisi sudah menyebut akan adanya potensi tersangka terhadap saksi-saksi yang diperiksa. Polisi belum berani mengungkap jika penyebab dua korban masuk rumah sakit akibat menenggak spiritus racikan.
"Anggota bergerak dalam waktu 2 jam setelah menerima laporan 10 orang kita amankan dan periksa, statusnya masih saksi namun ada yang sudah mengarah menjadi tersangka," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo didampingi Kasatreskrim AKP Budi Nuryanto, Kamis (26/4/2018).
Pada Jumat (27/4) polisi menetapkan tiga tersangka mereka berinisial DS (17), IR (16) dan DD (21) saat itu polisi menemukan bukti-bukti yang mengarah keterlibatan pelaku dalam tewasnya W.
Para pelaku diketahui mendapatkan spiritus dari tempat kerjanya di meubel, spiritus itu dicampur dengan serbuk minuman berenergi dan air mineral. Mereka minum di rumah kosong milik DS pada Selasa malam (24/4/2018). Ada dua lokasi yang menurut polisi dijadikan tempat menenggak minuman maut tersebut.
"Mereka bersama-sama minum, ada yang meracik ada yang membeli bahan campuran ada yang membagikan," kata Susatyo.
Baca juga: Remaja Perempuan Tewas, Ini Pengakuan Saksi Tenggak Miras Spiritus
4 Remaja Pangalengan Tewas Keracunan Miras
Foto: Ilustrasi miras oplosan. (Luthfy Syahban/detikcom)
|
Beda dengan insiden miras maut di Kecamatan Cicalengka yang merenggut 45 nyawa manusia, miras oplosan yang menewaskan empat remaja ini dioplos sendiri.
Kepala Puskesmas Pangalengan dr Engkun Sopyan Taryana menjelaskan pasien keracunan miras oplosan diketahui minum di dua tempat berbeda.
Begini Efek Miras Maut yang Tewaskan 4 Remaja Pangalengan
Empat orang menenggak miras oplosan di Puncak Artapela Pangalengan yang mengakibatkan satu tewas dan tiga selamat. Empat orang lainnya pesta miras di Gedung Gapensi, Kampung Citere Pangalengan, tercatat tiga tewas dan satu selamat.
"Korban meninggal empat orang. Ada yang tewas di tempat kejadian," kata Engkun di Puskesmas Pangalengan.
Engkun mengungkapkan para warga itu tewas diduga keracunan miras oplos alkohol 70 persen yang dicampurkan dengan minuman energi. Menurut dia, gejala yang dialami para warga itu rata-rata mual, muntah dan pingsan saat dibawa ke puskesmas.
"Banyak yang drop, kita beri infusan, supaya sadar, ada yang dibilas lambung. Pasien yang selamat kini kondisinya sudah membaik, ada juga yang sudah pulang," tuturnya.
Engkun menjelaskan usia para korban yang tewas dalam insiden miras oplosan ini masih di bawah umur. "Pian (13) dirujuk ke RS Al-Ihsan, Akhsan (15) di RS Al-Ishan, Dandi (15) di rumah (menenggak miras oplosan di Citere) dan Syahrul (15) meninggal di Artapela," ujar Egkun.
Bocah SMP Ciamis Tewas Usai Konsumsi Miras
Foto: Ilustrasi miras oplosan (Luthfy Syahban/detikcom)
|
FJ menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (1/5). Keterangan saksi kepada polisi, FJ sebelumnya mengonsumsi minuman berenergi serbuk dicampur alkohol 70 persen.
Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso menjelaskan FJ membeli bahan-bahan miras oplosan tersebut pada Senin (30/4). Setelah itu, menurut Bismo, FJ meracik miras dan dituangkan ke dalam botol air mineral.
"Setelah jadi (mengoplos miras), korban dan temannya minum itu. Hanya korban minum lebih banyak dari yang lain. Teman-temannya tidak apa-apa. Saat itu korban langsung mabuk sempoyongan," ujar Bismo di sela-sela sidak Pasar Manis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Rabu (2/5/2018).
FJ sempat dibawa ke rumah temannya dan disuruh makan. Malam harinya dipulangkan ke rumah orang tuanya, lalu FJ diboyong ke Puskesmas Panjalu. Tak lama, keluarga mengantarkan FJ ke RS Tasikmalaya.
"Korban meninggal dunia di RS Tasikmalaya," katanya.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi di antaranya teman FJ dan orang yang melihat FJ meracik miras. Polisi menyita barang bukti berupa botol air mineral yang digunakan untuk meracik miras oplosan tersebut.
"Kita lidik dari siapa mendapatkan alkohol. Kalau dari apotek akan dicek apoteknya itu, ada apotekernya atau tidak? Apakah (pihak apotek) sudah memberikan imbauan kamtibmas belum, seperti jangan menyalahgunakan alkohol. Karena alkohol itu untuk mencuci alat kesehatan dan untuk luka," tutur Bismo.