Kapolri: Ramadan di Tahun Politik Perlu Kita Waspadai

Kapolri: Ramadan di Tahun Politik Perlu Kita Waspadai

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 03 Mei 2018 09:42 WIB
Kapolri membuka Apel Kasatwil 2018 (Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Polri menggelar Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) 2018 pada pagi ini. Pembukaan apel dilakukan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito menjelaskan urgensi diadakannya apel karena jajaran Polri akan dihadapkan dengan rentetan agenda pengamanan dalam waktu dekat.

"Sengaja memang apel Kasatwil ini kita laksanakan tanggal 3 sampai 4 Mei, karena kita lihat ada beberapa agenda ke depan yang sudah sangat mepet, yang mungkin kita tidak bisa melakukan konsolidasi sampai dengan kegiatan-kegiatan itu selesai," kata Tito dalam sambutannya di Auditorium PTIK/STIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun deretan kegiatan yang memerlukan pengamanan Polri antara lain Pilkada Serentak 2018, Bulan Ramadan, Hari Raya Lebaran 2018, Asian Games 2018. Kemudian pendaftaran pasangan capres-cawapres untuk Pileg 2019, IMF World Bank Conference dan Operasi Lilin 2018.

Terkait Bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran, Tito menerangkan ada tantangan-tantangan tersendiri dari segi pengamanan. Hal itu dikarenakan perayaan bertepatan dengan tahun politik.



"Kita menghadapi agenda juga Ramadhan dan Lebaran dengan tantangan-tantangan tersendiri, dinamika-dinamika baru. Karena Ramadan ini berdekatan dengan masa kampanye, tahun politik. Ini perlu kita waspadai," ucap Tito.

Tito juga menerangkan masalah stabilitas harga yang menjadi tantangan saat bulan Ramadan. Namun Tito merasa bersyukur karena saat ini Bulog dipimpin oleh Komjen Purn Budi Waseso yang bukan merupakan orang asing bagi dia.

"Agenda yang diminta Presiden, jaga stabilitas harga pangan. Kita bersyukur untuk stabilitas pangan ini dijabat oleh purnawirawan Polri, Komjen Budi Waseso," tutur Tito.

Dalam apel ini, Tito melanjutkan, akan menganalisa penerapan program andalannya, Promoter dan mengukur seberapa signifikan pengaruhnya pada kinerja kepolisian.

"Saya sampaikan beberapa poin termasuk analisis berkaitan program Promoter (profesional, modern, terpercaya) yang terus kita jalankan. Nanti kita akan lihat apakah program ini sudah benar memberikan hasil yang baik atau tidak. Di mana titik-titik kekurangan kita dan di mana titik-titik kekuatan kita untuk kita perbaiki ke depannya," ujar Tito.

(aud/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads