Peristiwa itu terungkap lewat video yang viral dan mendapat kecaman di media sosial. Awalnya identitas polisi yang menampar dan seorang ibu yang ditampar tidak diketahui, termasuk cerita di balik penamparan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa malu, Riyanto lalu menampar Sulastri hingga tersungkur. Buntutnya, Riyanto minta maaf dan terancam sanksi disiplin.
Berikut cerita lengkapnya:
Bripka Riyanto lihat Sulastri mabuk di panggung dangdut
Screenshot video viral polisi tampar seorang ibu
|
"Saya kan ikut ngepam di situ, tahu keponakan Sulastri itu kan naik (panggung) pakai baju tidur nggak sopan, saya kan malu," kata Riyanto kepada wartawan di Mapolres Blora, Rabu (2/5/18).
Riyanto menyuruh Sulastri untuk turun namun perempuan itu menolak. Dia lalu menarik Sulastri dan menamparnya.
"Posisi mabuk, itu dia pura-pura pingsan (setelah dipukul), cuma sekali saya nampar," ujarnya.
Dalam video yang viral, ada seorang anak yang menangis di samping Sulastri. "Yang nangis itu memang anaknya, terus pulang saya gendong, saya antar ke orang tuanya Sulastri," ucap Riyanto.
Sulastri gangguan jiwa
Screenshot video viral polisi tampar seorang ibu
|
"Korban ini sudah beberapa tahun ini kena gangguan kejiwaan karena ditinggalkan oleh suaminya," jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018).
Karena menderita gangguan jiwa, lanjut Syahar, dua anak S selama ini dirawat oleh orang tuanya. S beberapa kali bersikap di luar kendali.
"Anaknya korban ini ada dua orang, juga diurus oleh orang tuanya di Blora juga. Sudah beberapa kali infonya si korban ini sudah nggak terkontrol. Kadang joget-joget, minum-minum di jalan," terang Syahar.
Sulastri hilang
Screenshot video viral polisi tampar seorang ibu
|
"Sampai saat ini pun yang bersangkutan masih kita cari. Karena yang bersangkutan ini suka keliling-keliling Desa. Dari tadi kita coba mencari tapi tidak ketemu. Kalau meresahkan masyarakat mungkin tidak terlalu, tapi dari ibunya mungkin takut karena sering dimarah-marahi," kata Saptono kepada wartawan, Rabu (2/5/2018).
Saptono menegaskan bahwa peristiwa antara Bripku Riyanto dan Sulastri adalah masalah keluarga. "Dia (Bripka Riyanto) sebagai anggota Polri, tapi keponakannya joget-joget dan mabuk di situ, mungkin karena dia lepas kendali akhirnya dia mendekati dan itulah karena dia beban moril, dia langsung menampar," jelas Saptono.
Bripka Riyanto minta maaf tapi tetap disanksi
Bripka Riyanto (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
|
"Atas kejadian ini saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya minta maaf," kata Riyanto di Mapolres Blora, Rabu (2/5/18).
Bripka Riyanto terancam sanksi kedisiplinan dari pihak kepolisian. Sebab, dalam bertugas personil kepolisian tidak diperbolehkan melakukan tindakan tersebut baik dengan anggota keluarga sendiri ataupun warga sipil.
"Kapolres sudah turun tangan dan Propam Polda (Jawa Tengah) juga sudah mengambil tindakan. Pelalu terancam sanksi disiplin," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Triatmaja ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (2/5/2018).
Halaman 2 dari 5
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini