Mereka menggelar aksi teatrikal dimana sejumlah mahasiswa ditali di bagian lehernya. Ini menggambarkan mahasiswa tidak bisa lepas dari sistem pendidikan yang kapitalis. Mereka juga membentangkan spanduk, "Rakyat Bersatu Melawan Liberalisasi Pendidikan".
"Pembiayaan lewat UKT yang sama sekali tidak tepat sasaran, dan nanti ada sistem pembiayaan diberi pinjaman kredit di Bank dengan bunga besar. Ini tambah membuat beban mahasiswa, apalagi yang tidak mampu," kata korlap aksi Alfarizi di DPRD DIY, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (2/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak poin-poinnya yang tidak merefleksikan UU 45 untuk mencerdaskan bangsa," katanya.
Aksi para mahasiswa ini diawali dari taman parkir Abu Bakar Ali kemudian ke DPRD DIY. Setelah dari DPRD aksi dilanjutkan ke titik nol kilometer. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini