Tak Diakui, Ruhut Sitompul Serang Elite-elite PD

Tak Diakui, Ruhut Sitompul Serang Elite-elite PD

Ahmad Toriq - detikNews
Rabu, 02 Mei 2018 12:39 WIB
Ruhut Sitompul (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ruhut Sitompul tak lagi diakui sebagai kader Partai Demokrat (PD). Ruhut, yang merasa tak pernah dipecat ataupun mundur sebagai kader, menyerang elite-elite PD.

"Jadi Syarief Hasan, Anda nggak pantas banyak ngomong. Anda lupa? Anda Menteri Koperasi, anak Anda korupsi videotron, mestinya bukan hanya anak Anda yang masuk penjara," kata Ruhut kepada wartawan, Rabu (2/5/2018).


Waketum PD Syarief Hasan memang menyatakan Ruhut bukan lagi kader partainya. Syarief juga mempersilakan Ruhut pergi meninggalkan partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Imelda, nggak usah banyak omong. Jadi caleg saja kau kalah. Ruhut ini udah dua periode di DPR. Jangan kebakaran jenggot," ujar Ruhut menyerang juru bicara PD Imelda Sari.


Pria yang dikenal dengan panggilan 'Si Poltak' ini juga menyerang Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean. Ferdinand menyebut Ruhut sudah diberhentikan sebagai kader PD.

"Ini Hutahaean baru kemarin masuk Partai Demokrat. Gua udah 10 tahun jaga Pak SBY. Ini orang (Ferdinand Hutahaean, red) dulu tiap hari maki-maki Pak SBY, ini dia kan pengamat perminyakan. Kemarin timses bersama gua memenangkan Pak Jokowi. Baru pindah tapi udah kayak Demokrat banget," ujarnya.

[Gambas:Video 20detik]



Ruhut menyebut elite-elite PD yang menyerangnya sebagai pembuat masalah yang membuat elektabilitas partai berlambang mirip logo Mercy itu terjun bebas. Dia menantang para penyerangnya.

"Kalau aku, jadi calon DPR yang bisa menang dulu, baru nantang-nantang. Ruhut menang terus," ujar Ruhut.


Ruhut membuat heboh saat tampil mengenakan kemeja PDIP di Sumatera Utara. Dia berkemeja PDIP untuk mengampanyekan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Waketum PD Syarief Hasan menyatakan Ruhut bukan lagi kader partainya. Ferdinand Hutahaean menyatakan Ruhut sudah diberhentikan.

"Momennya saat pilkada (Pilkada DKI 2017) kemarin. Beliau mendukung Ahok, sementara Demokrat mengusung kadernya sendiri. Bahkan dari DPR pun kan sudah di-PAW," ujar Ferdinand. (tor/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads