"Tujuan saya buat iseng-iseng saja di sosial media, biar tenar," ujar Madun kepada wartawan di Mapolresta Depok Jalan Margonda Raya, Depok, Minggu (29/4/2018).
Madun akhirnya memahami perbuatannya tidak hanya membuat orang lain kesal. Tapi di sisi lain, Madun harus menyadari seharusnya punya rasa empati terhadap keluarga korban dan bukan malah menjadikan musibah orang sebagai bahan untuk menyebar berita bohong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya saya mikir seandainya di posisi orang tua pasti berat dan saya juga merasa bersalah nggak langsung lapor ke pihak berwajib," ucapnya.
Madun akhirnya mengakui bahwa dia sama sekali tidak pernah bertemu, apalagi mengamankan bayi korban penculikan itu. Semua keterangannya hanyalah karangannya saja.
"Nggak ada, itu hanya karangan saya pak," imbuhnya.
Madun juga tidak pernah bertemu dengan wanita yang diduga menculik korban. "Nggak pak," ucapnya.
Madun meminta maaf atas berita bohongnya itu. Dia takut kalau sampai dipenjara hanya karena keisengannya itu.
"Yah kalau penjaranya lama begitu saya belum siap," tuturnya.
Madun mengaku telah menemukan ibu dan korban di Pondok Gede, Bekasi. Kemudian Madun mengantarkan ibu dan bayi itu ke Kampung Melayu, Jakarta Timur. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini