Pasalnya, dikatakan oleh Rieke, Indonesia juga merupakan salah satu pengirim buruh migran terbesar sedunia. Terutama ke negara-negara di wilayah Timur Tengah dan Asia.
"(Persoalan TKA) ini tidak bisa parsial sepotong-sepotong kita bicarakan. Bahwa persoalan TKA kita juga harus hati-hati untuk merespons. Jangan lupa, Indonesia adalah salah satu pengirim buruh migran terbesar di dunia terutama di Timur Tengah dan Asia lainnya. Termasuk juga ke Tiongkok," kata Rieke saat Konferensi Pers di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Minggu (29/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rieke kemudian mengimbau agar sebaiknya ada gambaran ke depan atau blue print mengenai skema negara industri seperti apa. "Makanya, kita harus punya blue print. Jadi, negara industri itu yang jelas seperti apa," ujarnya.
"Kalau tidak punya blue print kita juga tidak mungkin kalau kemudian semua orang mengatakan 'oke, negara kami untuk negara kami saja'. Bahwa harus ada perbaikan terhadap beberap aturan tenaga kerja termasuk persoalan tenaga kerja asing," sambungnya.
Persoalan tersebut, menurut Rieke, bukanlah persoalan siapa yang memerintah. Untuk itu, ia menyarankan agar, terkait TKA, pemerintah bisa berlaku adil dan tidak menafikan kaum pekerja lainnya.
"Tapi jangan kemudian itu membuat kita sebagai kaum pekerja itu menafikan kaum pekerja lainnya. Kita fair saja, gimana yang harus diperbaiki ya harus kita perbaiki dari hulu. Kalau tidak ada perbaikan dari hulu, ini akan terus terjadi sampai kapanpun, pemerintahan siapapun," tutupnya.
(yas/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini