"Instruksikan untuk ada May Day dan kami estimasi ada di pelabuhan Tanjung Priok pintu 9 karena disitu sangat serius masalah yang diomongin sekarang PP 78 dan TKA dan kita akan disitu ber-May Day," kata Ketum DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Muchtar Pakpahan, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Selain menuntut agar Hanif mundur, massa dalam aksi juga mendesak agar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20/2018 tentang Tenaga Kerja Asing dihapuskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muchtar menganggap Hanif tidak melakukan perubahan untuk mensejahterakan buruh. Ia menilai Hanif hanya melakukan pencitraan.
"Kebetulan ketenagakerjaan kita semakin rumit, Presiden mengangkat menteri yang tidak paham ketenagakerjaan, dan setelah setahun dia diangkat hampir minggu memanjat ke PJTKI tapi tidak melakukan apa-apa. Kalau dia mengerti ketenagakerjaan tidak perlu memanjat, pengawasan harus begini," kata Muchtar.
"Karena Presiden kita terkenal blusukan lalu pak Hanif Dakiri ikut-ikutan blusukan, manjat di PJTKI, itu yang pertama. karena kehadiran Hanif Daliri sebagi Menaker itu menambah beban Presiden Jokowi, itu catatan kita," imbuhnya.
Ia mengatakan akan ada 2.000 buruh menggelar aksi di pintu 9 pelabuhan Tanjung Priok untuk menuntut soal outsourcing. Sementara itu akan ada rombongan buruh lainnya yang berdemo di DPR maupun istana.
"Kalau kami di pelabuhan itu sekitar 2.000. Yang lain ada sekitar 20.000 di depan istana. Ada yang ke DPR mungkin sekitar 5.000. Ini kan perdebatan juga ngapain ke DPR, DPR libur pada tanggal 1 Mei. Presiden Juga libur kan. Jadi kita kan menyatakan ekspresinya ada dimana-mana," ujarnya. (yld/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini