Pemimpin Korut Kim Jong-Un dan Presiden Korsel Moon Jae-In mencapai sejumlah kesepakatan penting usai pembicaraan yang digelar di desa gencatan senjata Panmunjom, di Zona Demiliterisasi pada Jumat (27/4) kemarin. Salah satunya, kedua pemimpin setuju untuk mengupayakan perdamaian permanen antara kedua Korea dan mewujudkan wilayah semenanjung Korea yang bebas dari senjata nuklir.
Presiden Amerikat Donald Trump pun mengomentari pertemuan tersebut. "Setelah setahun peluncuran rudal dan uji coba nuklir, pertemuan bersejarah antara Korut dan Korsel terjadi," kata Trump dalam cuitan di akun Twitter-nya. "Hal-hal baik sedang terjadi, namun hanya waktu yang akan menentukan," tulisnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambutan juga datang dari pemerintah China. "Kami memuji langkah bersejarah pemimpin-pemimpin Korea dan menghargai keputusan politik dan keberanian mereka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying kepada para wartawan.
"Kita berharap dan menantikan mereka mengambil kesempatan ini untuk semakin membuka perjalanan baru menuju stabilitas jangka panjang di semenanjung," tandasnya.
Hal senada disampaikan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. "Hari ini Presiden Moon Jae-in dan Pemimpin Kim Jong-Un mengadakan diskusi yang sungguh-sungguh tentang denuklirisasi Korea Utara. Saya ingin menyambut itu sebagai langkah positif menuju resolusi komprehensif atas berbagai isu menyangkut Korea Utara," tuturnya kepada para wartawan.
"Kita sangat berharap bahwa Korea Utara akan mengambil tindakan konkret lewat pertemuan ini dan pertemuan puncak antara AS dan Korea Utara. Kita akan terus menyaksikan gerakan-gerakan Korea Utara di masa mendatang," imbuhnya.
Tak ketinggalan, pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyambut baik. "Ini berita yang sangat positif," ujar Dmitry Peskov, juru bicara Putin kepada para wartawan. "Hari ini kita melihat bahwa dialog langsung ini telah terjadi dan itu memiliki prospek tertentu," tuturnya.
Adapun Kepala NATO Jens Stoltenberg mengingatkan tantangan-tantangan yang ada usai pertemuan bersejarah tersebut. "Ini langkah pertama, ini menggembirakan, namun kita harus menyadari masih banyak kerja keras yang terbentang di depan kita," katanya dalam pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels, Belgia.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini