Jonathan menuturkan, surat itu pertama kali ditemukan oleh pembantunya di bawah pintu gerbang oleh pembantunya pada Senin (23/4) pagi. Surat itu kemudian diserahkan kepadanya sepulang dia mengantar sekolah anaknya.
"Jam 10.00 aku antar pulang, si mbaknya bilang, 'Pak ini ada surat aneh di bawah pintu.' Aku belum hiraukan karena walau ngancem aku nggak apa deh, kalau aku pribadi nggak ada masalah," kata Jonathan kepada wartawan setelah melapor di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonathan kemudian memeriksa CCTV di rumahnya. Dari rekaman CCTV, tampak pelaku seorang pria mengantarkan surat itu ke gerbang rumahnya pada pukul 06.25 WIB.
"Dia niat banget kirim surat ke gerbang. Kita pikir dia orang gila, ternyata bukan, dia pakaian bagus dan dia sempat lihat sekeliling," imbuhnya.
Ancaman itu ditulis tangan di atas selembar kertas. Tidak jelas apa maksud kalimat yang ditulis oleh si pelaku. Tapi intinya, pelaku menulis kata 'anak' dan beberapa kata kasar yang diinterpretasikan oleh Jonathan sebagai ancaman pemerkosaan terhadap anaknya.
"(Isi surat) itu aneh, rp 000000pp0 nggak jelas. Ada yang bilang ini santet dan orang cyber tadi bilang ini istilah hanya orang cyber yang tahu," ujarnya.
Jonathan sendiri tidak tahu motif pelaku mengirim surat kaleng itu. Meski ada tulisan Rp (uang rupiah), dia belum bisa memastikan apakah pelaku meminta tebusan kepadanya.
"Belum tahu juga ya, cuma karena dia mau niat memperkosa anak. Aku kan kesel banget jadinya, penginnya kalau ada yang bener nonton, hati-hati saja. Aku sudah lapor polisi, semoga cepat ketangkap," tuturnya.
Sementara itu, pengacara Jonathan Frizzy, Jamaludin Fakaubun, berharap polisi segera bertindak. Menurutnya, surat kaleng yang dikirim ke kliennya itu adalah sebuah ancaman serius.
"Ini agak serius karena masalah kenyamanan. Kita sudah buat laporan, kita serahkan kepada polisi untuk menindak tegas pelaku atau oknum tak bertanggung jawab. Kita juga sudah koordinasi dengan RT/RW setempat. Cuma itu belum cukup, jadi kita melaporkan ke polisi," papar Jamaludin. (mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini