Tak Ada Tanda Penyakit di Badak Jawa yang Tewas di Ujung Kulon

Tak Ada Tanda Penyakit di Badak Jawa yang Tewas di Ujung Kulon

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 26 Apr 2018 16:59 WIB
Foto: dok. Balai TNUK
Ujung Kulon - Pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) tak menemukan tanda-tanda badak Jawa bernama Samson yang tewas pada Senin (23/4) berpenyakit. Namun, untuk memastikan penyebab jelas kematian, pihaknya bersama tim dari IPB dan WWF telah mengambil sampel dari usus, otot jantung dan hati.

"Diduga karena usia, tapi untuk lebih yakin ada penyakit atau tidak, nanti ada hasil labolatoriumnya," kata Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat saat berbincang dengan detikcom, Pandeglang, Banten, Kamis (26/4/2018).

Badak bercula satu yang diberi nama Samson dengan ID ID 037.2012 ini sendiri diperkirakan berumur 30 tahun. Umur maksimal untuk seekor badak Jawa sendiri ada di kisaran 50-60 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, penelitian dari sampel Samson yang dikumpulkan tim menurutnya akan menemukan apakah ada penurunan genetik atau indikasi kawin sedarah atau inbreeding. Karena, secara genetik, inbreeding dapat menurunkan kualitas genetik yang berimbas pada umur dan ketahanan badak.

"Untuk si Samson ini belum ada hasil lab genetiknya," tegasnya.

Untuk perlindungan habitat badak Jawa sendiri, TNUK sebetulnya melakukan program Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA). Program ini adalah program bloking untuk perlindungan badak agar tidak keluar dari habitat termasuk melindungi habitat badak dari penyebaran penyakit.

Baca Juga: Iwan 'Podol' Si Abah Badak Indonesia

Sejak 2015 sampai 2017, Samson sendiri menurut Mamat sering terlihat di area konservasi JRSCA di daerah Cibandana dan Jariska.

Jasad badak ini akan dikuburkan di dekat lokasi penemuan. Setelah sebulan, tim dari TNUK akan menggali kembali kuburannya untuk mengambil kerangka dan dijadikan bahan penelitian dan pendidikan.

[Gambas:Video 20detik]

(bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads