"Sudah kita kondisikan dan memperluas radius jarak warga dengan titik semburan minyaknya. Jaraknya sudah kita perluas menjadi 150 meter. Sudah kita berikan garis polisi termasuk dilakukan penjagaan oleh pihak TNI- Polri," kata salah seorang petugas gabungan, Rasyidin ditemui detikcom dilokasi.
Dia menyebutkan, hal perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, semburan minyak dan gasnya terus berterbangan mengikuti arah angin. Takutnya, jika masyarakat tidak menjauh dan ada yang memantik api dari rokok, maka akan langsung terbakar. Termasuk, akan membakar sumur minyak yang sudah padam itu lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, api ledakan sumur minyak illegal di Desa Pasir Putih, Rantau Pereulak, Aceh Timur akhirnya padam. Namun, semburan minyak dari lobang sumur tersebut masih membumbung ke udara.
Api tersebut padam pada Kamis (26/4/2018), pukul 07.20 WIB. Kobaran api yang mulanya besar secara perlahan redup hingga akhirnya padam. Sontak, para petugas yang berada di lokasi sempat kocar kacir. Mereka takut, tiba-tiba setelah padam api malah timbul lagi lantaran masih banyak asap-asap mengepul pada puing-puing sisa kebakaran.
Selang beberapa menit berlalu, petugas pemadam kebakaran melihat semburan api terbang menuju ke pemukiman warga. Mereka yang sigap, langsung melakukan pendinginan dengan menyiram air ke puing-puing sisa kebarakan supaya api yang ada di situ tidak lagi memantik hingga terjadinya letusan besar. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini